ESENSI.TV, CHINA - Beijing kembali menjadi sorotan dunia setelah menggelar parade militer akbar pada Rabu (3/9/2025) untuk memperingati 80 tahun kemenangan Tiongkok atas pendudukan Jepang dalam Perang Dunia II.
Ribuan tentara berbaris di Lapangan Tiananmen dengan deretan alutsista terbaru, disaksikan langsung puluhan kepala negara.
Presiden RI Prabowo Subianto, Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un turut hadir dalam perayaan monumental tersebut.
Acara ini disebut-sebut sebagai salah satu parade militer terbesar yang pernah digelar Tiongkok dalam beberapa dekade terakhir.
Baca Juga: Dorong Pemberantasan Korupsi, Prabowo Desak Puan Percepat RUU Perampasan Aset
Namun, di balik kemeriahan tersebut, muncul nada sindiran dari mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang merasa tersisih lantaran tidak diundang dalam acara bersejarah itu.
Lewat pernyataan resminya, Trump menyinggung kontribusi besar Amerika Serikat terhadap Tiongkok di masa lalu.
Trump mempertanyakan apakah Presiden Xi Jinping akan mengakui peran Amerika Serikat yang, menurutnya, telah memberikan dukungan besar hingga pengorbanan nyawa demi kebebasan Tiongkok.
“Pertanyaan besar yang perlu dijawab adalah apakah Presiden Xi dari Tiongkok akan menyebutkan dukungan besar dan ‘darah’ yang telah diberikan Amerika Serikat kepada Tiongkok untuk membantu negeri itu meraih kebebasan dari penjajah asing yang sangat tidak bersahabat. Banyak orang Amerika yang gugur dalam perjuangan Tiongkok menuju kemenangan dan kejayaan. Saya berharap mereka dihormati dan dikenang dengan layak atas keberanian dan pengorbanannya,” ujar Trump.
Baca Juga: Listrik Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat
Dalam pernyataannya, Trump tidak hanya menyinggung pentingnya menghormati pengorbanan tentara Amerika, tetapi juga menyelipkan doa agar rakyat Tiongkok merayakan hari bersejarah tersebut dengan penuh kebanggaan.
“Semoga Presiden Xi dan rakyat Tiongkok yang luar biasa memiliki hari perayaan yang agung dan abadi,” lanjutnya.
Namun, sindiran paling tajam muncul di bagian akhir pernyataan. Trump menyampaikan salam khusus kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, dua tokoh yang hadir di Beijing.
Dengan nada satir, ia menyebut keduanya sebagai pihak yang “bersekongkol melawan Amerika Serikat.”
Artikel Terkait
Cegah Kecanduan Digital, Korea Selatan Terapkan Aturan Larangan Ponsel di Sekolah
Gempuran Israel ke Gaza Makin Beringas, 71 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam Terakhir
Perdana Menteri Houthi Yaman Tewas, Houthi Janji Serangan Balasan ke Israel
Afghanistan Diguncang Gempa Dahsyat, Renggut 800 Nyawa dan Ribuan Lainnya Terluka
Bencana di Sudan Lenyapkan Satu Desa, Seribu Lebih Korban Jiwa Tertumbun Longsor