ESENSI.TV, SUDAN - Bencana alam kembali mengguncang Sudan. Sebuah desa di wilayah pegunungan Jebel Marra, Darfur, lenyap tertimbun longsor setelah diguyur hujan deras tanpa henti.
Tragedi ini menewaskan hingga lebih dari 1.000 orang, hanya menyisakan satu orang selamat.
Bencana tersebut merupakan salah satu musibah paling mematikan di negara yang tengah dilanda perang saudara itu.
Desa bernama Tarseen, yang selama ini dikenal sebagai sentra penghasil jeruk, kini rata dengan tanah.
Longsor dahsyat akibat hujan deras menimbun seluruh pemukiman, meninggalkan pemandangan memilukan dengan jasad korban yang masih terjebak di bawah puing dan tanah.
Kelompok Sudan Liberation Movement/Army (SLM/A), yang menguasai sebagian wilayah Jebel Marra, mengonfirmasi jumlah korban jiwa dan mengajukan permintaan darurat kepada PBB serta berbagai lembaga kemanusiaan internasional untuk membantu proses evakuasi.
Mereka menegaskan bahwa banyak korban adalah perempuan dan anak-anak.
Hujan deras yang terus mengguyur membuat proses pencarian semakin sulit.
Jalur menuju lokasi bahkan terputus, 45 kilometer terakhir hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan keledai. Hingga kini, sukarelawan baru berhasil menemukan sembilan jenazah.
Abdelhafiz Ali dari Jebel Marra Emergency Room mengatakan, desa Tarseen sebelumnya juga menampung ratusan warga yang telah mengungsi akibat konflik bersenjata di Darfur.
Dengan demikian, jumlah korban kemungkinan lebih besar dari perkiraan awal.
Sementara itu, PBB dalam pernyataan resminya menyebutkan perkiraan korban jiwa berkisar antara 300 hingga 1.000 orang, berdasarkan laporan dari lapangan.
Artikel Terkait
Pakistan Siaga Banjir Besar, India Lepas Air Bendungan di Sungai Ravi
Gempuran Israel ke Gaza Makin Beringas, 71 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam Terakhir
Perdana Menteri Houthi Yaman Tewas, Houthi Janji Serangan Balasan ke Israel
Banjir Mematikan Hantam Pakistan, Jutaan Penduduk Mengungsi dari Punjab
Afghanistan Diguncang Gempa Dahsyat, Renggut 800 Nyawa dan Ribuan Lainnya Terluka