Senin, 22 Desember 2025

Hamas Siap Izinkan Bantuan untuk Sandera, Gencatan Serangan dan Membuka Koridor Kemanusiaan Jadi Syaratnya

Photo Author
- Senin, 4 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Ilustrasi. Kelaparan ekstrim dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza memaksa Hamas untuk membuka negosiasi dengan Israel. (Foto: Pexels)
Ilustrasi. Kelaparan ekstrim dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza memaksa Hamas untuk membuka negosiasi dengan Israel. (Foto: Pexels)

Baca Juga: Berani Bicara di Rapat, Ini Strategi Jitu untuk Gen Z Tampil Percaya Diri dan Profesional

Di sisi lain, situasi di Gaza sendiri juga semakin mengkhawatirkan. Enam orang lagi dilaporkan meninggal akibat kelaparan atau malnutrisi dalam 24 jam terakhir. 

Total kematian karena kelaparan kini mencapai 175 orang, termasuk 93 anak-anak. 

Meskipun Israel menyatakan telah mengizinkan masuknya bahan bakar, realitas di lapangan menunjukkan bahwa pasokan masih sangat terbatas.

Al Qahera News melaporkan bahwa dua truk solar berisi 107 ton akan masuk ke Gaza, sementara Israel mengklaim telah mengizinkan empat truk bahan bakar untuk mendukung rumah sakit, dapur umum, dan fasilitas penting lainnya. 

Namun, belum ada kepastian apakah truk-truk tersebut benar-benar telah masuk ke wilayah Gaza dari arah Mesir.

Baca Juga: Segarkan Pikiran Kembali! Nikmati Glamping Mewah di Lintang Luku Tent Resort dengan View Lereng Ijen Banyuwangi yang Ikonik

Sejak Maret, aliran bantuan bahan bakar sangat dibatasi oleh Israel sebagai bentuk tekanan kepada Hamas agar membebaskan para sandera. 

Namun, meningkatnya tekanan internasional membuat Israel sedikit melonggarkan kebijakan, termasuk membuka sebagian wilayah pada jam-jam tertentu, mengizinkan pengiriman bantuan udara, serta menyediakan rute aman bagi konvoi bantuan darat.

Walau demikian, lembaga-lembaga PBB menilai upaya ini belum cukup. Mereka menegaskan bahwa bantuan lewat udara sangat terbatas dan menyerukan agar lebih banyak bantuan dapat masuk lewat jalur darat demi mencegah kelaparan meluas di Gaza, yang kini dihuni sekitar 2,2 juta jiwa yang mayoritasnya adalah pengungsi.

Data dari COGAT, lembaga militer Israel yang mengoordinasikan bantuan, menunjukkan bahwa 1.200 truk dengan total muatan 23.000 ton bantuan telah memasuki Gaza dalam sepekan terakhir. 

Baca Juga: 5 Menu Sarapan Rendah Kalori Tapi Mengenyangkan, Cocok Buat yang Ingin Diet Sehat dan Tetap Bertenaga

Namun ratusan truk lainnya belum berhasil mendistribusikan bantuan karena kendala di lapangan, termasuk kekacauan dan minimnya keamanan.

Sementara itu, Belgia mulai menjatuhkan bantuan udara bekerja sama dengan Yordania, dan Prancis telah lebih dahulu mengirimkan 40 ton bantuan lewat jalur serupa.

Namun tantangan lain pun muncul, banyak truk bantuan yang tiba di Gaza dilaporkan dijarah oleh warga yang kelaparan atau kelompok bersenjata. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X