Senin, 22 Desember 2025

Hamas Siap Izinkan Bantuan untuk Sandera, Gencatan Serangan dan Membuka Koridor Kemanusiaan Jadi Syaratnya

Photo Author
- Senin, 4 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Ilustrasi. Kelaparan ekstrim dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza memaksa Hamas untuk membuka negosiasi dengan Israel. (Foto: Pexels)
Ilustrasi. Kelaparan ekstrim dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza memaksa Hamas untuk membuka negosiasi dengan Israel. (Foto: Pexels)

ESENSI.TV, GAZA - Kondisi kemanusiaan di Gaza makin memburuk, namun sinyal koordinasi antara Hamas dan lembaga bantuan mulai muncul. 

Hamas menyatakan kesiapannya mengizinkan bantuan kemanusiaan bagi para sandera yang mereka tahan, asalkan Israel bersedia menghentikan serangan udara dan membuka koridor kemanusiaan permanen. 

Pernyataan ini muncul tak lama setelah beredarnya video sandera Israel yang memicu kecaman internasional.

Hamas menyampaikan pada Minggu (3/8) bahwa mereka terbuka untuk bekerja sama dengan Palang Merah dalam pengiriman bantuan kepada para sandera. 

Baca Juga: Trump Pecat Kepala BLS Akibat Data Pekerjaan yang Tak Menguntungkan

Namun, kerja sama ini tergantung pada syarat dari pihak Israel membuka akses bantuan secara permanen dan menghentikan sementara serangan udara selama distribusi bantuan berlangsung.

Saat ini, menurut pihak Israel, masih ada sekitar 50 sandera di Gaza, namun hanya sekitar 20 orang yang diyakini masih hidup.

Hamas hingga kini tidak mengizinkan lembaga-lembaga kemanusiaan mengakses para sandera, dan keluarga mereka hampir tidak memiliki informasi tentang kondisi orang-orang tercinta mereka.

Video terbaru yang dirilis Hamas pada akhir pekan ini menunjukkan kondisi sandera bernama Evyatar David, yang terlihat kurus dan sedang menggali lubang yang disebut sebagai makamnya sendiri. 

Baca Juga: Loker Terbaru! PT Vale Indonesia Tbk Buka Kesempatan KP dan TA, Ini Jadwal dan Link Pendaftarannya

Video ini memicu kemarahan dari banyak negara Barat seperti Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. 

Pemerintah Israel pun menyuarakan keprihatinan dan mendesak Palang Merah untuk segera memberikan bantuan kepada para sandera.

Forum Keluarga Sandera menanggapi dengan tegas, menyatakan bahwa pernyataan Hamas tidak menghapus fakta bahwa para sandera telah disandera dalam kondisi tidak manusiawi selama lebih dari 660 hari. 

Mereka menuntut pembebasan segera dan menegaskan bahwa setiap kematian sandera akan menjadi tanggung jawab penuh Hamas.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X