Senin, 22 Desember 2025

Serangan Dekat Klinik Gaza Tewaskan 10 Anak, Gencatan Senjata Masih Belum Jelas

Photo Author
- Jumat, 11 Juli 2025 | 12:00 WIB
Warga Gaza mencari korban tewas usai serangan udara menghantam dekat fasilitas medis. (Foto: Instagram @eye.on.palestine)
Warga Gaza mencari korban tewas usai serangan udara menghantam dekat fasilitas medis. (Foto: Instagram @eye.on.palestine)

Sementara itu, negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas dengan mediasi Qatar masih berlangsung. 

Usulan gencatan selama 60 hari disertai kesepakatan pembebasan sandera belum membuahkan hasil nyata. 

Seorang pejabat senior Israel memperkirakan kesepakatan mungkin baru bisa tercapai dalam satu hingga dua minggu ke depan. 

Namun Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan optimisme bahwa titik terang mungkin sudah dekat.

Di sisi lain, warga Gaza terus menderita akibat serangan berulang dalam beberapa pekan terakhir. 

Ratusan orang dilaporkan tewas, sebagian besar merupakan warga sipil, dan ribuan lainnya mengalami luka. 

Baca Juga: Inovasi Wasit di Piala Dunia Antarklub 2025 Tuai Pujian Dunia, Collina Ungkap Keunggulannya

Rumah sakit di Gaza pun semakin kewalahan akibat menipisnya pasokan bahan bakar. 

Beberapa fasilitas kesehatan nyaris tidak dapat beroperasi secara normal.

Kondisi paling memprihatinkan terlihat di Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza, di mana para dokter terpaksa menempatkan tiga hingga lima bayi prematur dalam satu inkubator karena keterbatasan energi. 

"Kami menghadapi situasi darurat. Banyak bayi kini dalam kondisi kritis," kata Direktur Rumah Sakit, Dr. Mohammed Abu Selmia.

Militer Israel menyebut telah mengizinkan masuknya bahan bakar untuk fasilitas kemanusiaan pada Rabu dan Kamis. 

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Gencarkan Program Anti Kemiskinan Lewat Budaya dan Pariwisata di Event Legendaris Pongtiku

Namun, menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric, jumlah itu masih jauh dari cukup untuk memastikan layanan kesehatan tetap berjalan.

Konflik yang terus berkecamuk ini semakin memperpanjang penderitaan warga sipil, terutama anak-anak dan pasien di fasilitas kesehatan. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X