ESENSI.TV, PALESTINA - Harapan akan kedamaian di Gaza kembali tercabik ketika serangan udara Israel pada Kamis (10/7) menghantam wilayah dekat fasilitas medis di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah.
Serangan ini menewaskan 16 orang, termasuk 10 anak-anak yang berada di sekitar lokasi klinik.
Sementara negosiasi gencatan senjata terus berlangsung, kenyataan di lapangan justru menunjukkan peningkatan korban sipil yang mengkhawatirkan.
Rekaman video yang telah diverifikasi menunjukkan suasana mengerikan pasca-ledakan.
Jasad perempuan dan anak-anak berserakan di genangan darah, dikelilingi debu dan jeritan warga.
Baca Juga: Judistira Dukung Revitalisasi Kali Ciliwung untuk Tekan Risiko Banjir di Wilayah Padat Penduduk
Salah satu video memperlihatkan anak-anak tak bergerak di atas gerobak keledai, menjadi simbol pilu dari konflik yang tak kunjung usai.
Samah al-Nouri, salah satu orang tua korban, menangis pilu di sisi jenazah putrinya.
“Dia tidak bersalah. Dia hanya ingin perang ini berakhir dan bisa kembali ke sekolah,” ujarnya lirih.
Putrinya diketahui sedang berada di fasilitas medis saat ledakan terjadi.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan seorang militan yang terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Mereka juga mengakui adanya laporan korban sipil dan menyatakan tengah meninjau insiden tersebut.
Namun, organisasi bantuan internasional Project HOPE menyebut serangan terjadi tepat di luar klinik kesehatan mereka di wilayah Altayara, menimbulkan duka mendalam bagi tim medis yang bertugas.
Artikel Terkait
Krisis Kemanusiaan Gaza Semakin Buruk, Pakar PBB Desak Boikot Global atas Israel
Elon Musk Dirikan Partai Baru, Trump Nyinyir: Membuat Semuanya Lebih Rumit
Terseret Skandal Korupsi, Eks Menteri Transportasi Rusia Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak
Penyebab Jatuhnya Dreamliner Air India Diduga Berkaitan dengan Saklar Mesin, Investigasi Masih Berlanjut
Demonstrasi Makin Memanas, Presiden Kenya: Tembak Kaki Perusuh yang Rusak Fasilitas Publik