Senin, 22 Desember 2025

Keputusan Mengejutkan: AS Enggan Dukung Resolusi PBB soal Invasi Rusia ke Ukraina

Photo Author
- Jumat, 21 Februari 2025 | 10:46 WIB
Kolase Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Foto: reuters.com)
Kolase Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Foto: reuters.com)

ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Amerika Serikat (AS) mengambil langkah yang mengejutkan dalam dinamika politik internasional dengan menolak menjadi sponsor rancangan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memperingati tiga tahun sejak invasi Rusia ke Ukraina

Resolusi ini mendukung integritas wilayah Ukraina dan kembali mendesak Rusia untuk menarik pasukannya. 

Keputusan AS ini, menurut sumber diplomatik yang dikutip oleh Reuters, bisa menjadi indikasi perubahan besar dalam pendekatan negara tersebut terhadap konflik yang masih berlangsung.

Baca Juga: 46 WNI Korban TPPO di Myanmar Berhasil Dipulangkan, Termasuk Eks Anggota DPRD Indramayu

Selain itu, Washington juga mengajukan keberatan terhadap penggunaan frasa dalam pernyataan Kelompok Tujuh (G7) yang akan segera dirilis. 

Pernyataan tersebut awalnya dirancang untuk mengutuk agresi Rusia, namun AS menolak frasa yang selama ini digunakan sejak Februari 2022 dalam berbagai pernyataan resmi PBB dan G7. 

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, dan Presiden AS, Donald Trump, yang ingin mempercepat penyelesaian konflik dan bahkan mengirim tim perunding untuk berbicara dengan Rusia tanpa melibatkan Kyiv.

Baca Juga: Ditengah Efisiensi Anggaran, Kemenpora Pastikan Pelatnas Tetap Berjalan

Majelis Umum PBB, yang terdiri dari 193 negara anggota, dijadwalkan untuk melakukan pemungutan suara terhadap resolusi ini pada hari Senin. 

Walaupun resolusi yang dikeluarkan tidak bersifat mengikat, keputusan tersebut tetap memiliki bobot politik yang mencerminkan sikap global terhadap perang yang telah berlangsung sejak 2022 tersebut.

Seorang sumber diplomatik menyatakan bahwa lebih dari 50 negara telah bersedia menjadi sponsor rancangan resolusi ini, namun AS memilih untuk tidak bergabung.

Keputusan AS ini turut mencerminkan perbedaan pendekatan dalam diplomasi global, terutama di lingkungan G7. 

Baca Juga: Gen Z Wajib Tahu! 10 Pekerjaan Ini Cocok untuk Fresh Graduate Tanpa Pengalaman

Beberapa sumber diplomatik mengungkapkan bahwa AS keberatan dengan istilah "agresi Rusia" dalam pernyataan yang akan diterbitkan oleh G7. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X