Senin, 22 Desember 2025

Serangan Israel di Tepi Barat: Ribuan Warga Palestina Mengungsi, Infrastruktur Hancur

Photo Author
- Rabu, 19 Februari 2025 | 08:10 WIB
Asap mengepul setelah serangan Israel, di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel. Foto: reuters.com.
Asap mengepul setelah serangan Israel, di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki Israel. Foto: reuters.com.

ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Israel terus melancarkan operasi militernya di kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat, menyebabkan puluhan ribu warga Palestina terpaksa mengungsi. 

Sejak serangan dimulai pada 21 Januari, kamp Jenin menjadi target utama, diikuti oleh kamp-kamp lainnya seperti Tulkarm dan Nur Shams. 

Tindakan ini menimbulkan dampak besar bagi penduduk, dengan rumah-rumah yang hancur, jalan-jalan rusak, serta terputusnya akses terhadap kebutuhan dasar seperti listrik dan air.

Baca Juga: Tingkatkan Konsentrasi dan Produktivitas: 10 Tips Fokus untuk Gen Z di Dunia Digital

Serangan Besar-Besaran di Kamp-Kamp Pengungsi

Militer Israel mengerahkan ratusan tentara dan buldoser ke kamp Jenin, meratakan bangunan dan menggali jalan, memaksa hampir seluruh penduduk meninggalkan tempat tinggal mereka. 

Mohammed al-Sabbagh, kepala komite layanan kamp Jenin, menyatakan bahwa situasi di kamp semakin memburuk karena penghancuran terus berlangsung.

Selain Jenin, serangan Israel juga meluas ke kamp Tulkarm dan Nur Shams. 

Menurut Otoritas Palestina, lebih dari 17.000 orang telah meninggalkan kamp Jenin, sementara sekitar 6.000 orang mengungsi dari Nur Shams dan 10.000 lainnya dari Tulkarm. 

Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Pantai Pulisan: Gua Laut, Pasir Putih, dan Aktivitas Seru Lainnya

Kepala komite layanan kamp Nur Shams, Nihad al-Shawish, mengungkapkan bahwa sebagian besar penduduk yang tersisa berada dalam kondisi terjebak, sementara akses bantuan sangat terbatas.

Kontroversi Pengusiran UNRWA

Di tengah eskalasi ini, Israel juga mengambil langkah tegas terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dengan melarang operasionalnya di Yerusalem Timur. 

Larangan tersebut mulai berlaku sejak akhir Januari, berdampak besar pada kegiatan UNRWA di Tepi Barat dan Gaza, tempat mereka memberikan bantuan bagi jutaan warga Palestina. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X