Secara jangka panjang, peningkatan kualitas kesehatan dan gizi masyarakat berpotensi menciptakan tenaga kerja yang lebih kompeten, terampil, dan produktif. Hal ini berkontribusi pada daya saing bangsa di pasar global.
Ketika sumber daya manusia di Indonesia lebih sehat dan terdidik, sektor industri dan manufaktur akan berkembang lebih pesat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% pada tahun 2025 dengan memanfaatkan kualitas SDM yang lebih baik. Namun, meskipun manfaat program Makan Bergizi Gratis dirasakan secara luas, ada trade-off yang perlu diperhatikan.
Salah satu tantangan adalah mencari keseimbangan antara efektivitas program dan keterbatasan anggaran negara.
Alokasi dana untuk program ini harus bersaing dengan sektor lain seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
Jika anggaran terlalu besar dialokasikan untuk MBG tanpa evaluasi yang memadai, dapat muncul inefisiensi dalam penggunaan sumber daya.
Ada pula risiko ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pangan gratis, yang dalam jangka panjang bisa menghambat inisiatif untuk mandiri.
Oleh karena itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sangat berharga dalam merancang kebijakan yang tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi. Ini bisa dicapai dengan mengintegrasikan program MBG dengan program pemberdayaan ekonomi lokal.
BPS memainkan peran yang sangat penting dalam seluruh proses ini. Lembaga ini bertugas mengumpulkan, menganalisis, dan mempublikasikan data yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program-program pemerintah, termasuk program Makan Bergizi Gratis.
Memiliki data yang akurat mengenai tingkat kesehatan masyarakat, prevalensi stunting, serta ketimpangan sosial, maka BPS dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai area-area yang memerlukan perhatian lebih dalam implementasi program ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki peran penting dalam memantau indikator pertumbuhan ekonomi, termasuk pengukuran produktivitas tenaga kerja yang meningkat berkat perbaikan status gizi. Dengan menyajikan laporan yang transparan dan akurat,
BPS mendukung pemerintah dalam mengukur pencapaian target pertumbuhan ekonomi serta menyediakan landasan yang kokoh untuk pengambilan keputusan selanjutnya.
Kesimpulan
Program pemberian Makan Bergizi Gratis yang dibiayai oleh efisiensi anggaran negara adalah langkah strategis yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi.
Strategi pemerintah mengalokasikan anggaran yang tepat, diharapkan dapat mengurangi angka stunting, meningkatkan kualitas SDM, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih produktif.