eksplanasi

Komentar Kecil tentang Kemiskinan Versi World Bank dan Versi BPS

Selasa, 6 Mei 2025 | 04:30 WIB
Jumlah penduduk miskin versi World Bank.

ESENSI.TV, EKSPLANASI - Garis kemiskinan Bank Dunia (World Bank/WB) ada tiga macam. Ada yang USD 2,15; USD 3,65; dan USD 6,85.

Mengapa berbeda-beda? Karena masing-masing digunakan sesuai dengan fokus pengukuran yang ingin dicapai.

Hal yang perlu pembaca ketahui bahwa data kemiskinan yang digunakan oleh WB itu adalah data BPS juga. Data konsumsi rumah tangga hasil Susenas-nya BPS. Perbedaan dengan BPS hanya pada penentuan garis kemiskinannya.

Baca Juga: 5 Cara Gen Z Menghasilkan Uang Tambahan Tanpa Mengorbankan Waktu Belajar

A. Ukuran Garis Kemiskinan (GK) WB USD 2,15 PPP per orang per hari

Ilustrasi potret kemiskinan. (Foto: Pexels)
Yang dirupiahkan hanya sekitar Rp13 ribuan saja karena menggunakan dolar PPP. Ukuran ini oleh WB dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemiskinan ekstrem (extreme poverty).

Dengan ukuran ini, kemiskinan di Indonesia hanya 1,8 persen atau sekitar 4 juta orang saja. Angkanya jauh di bawah angka kemiskinan versi BPS yang mencapai 24 juta jiwa.

B. WB juga punya ukuran GK lain yaitu USD 3,65 PPP

Ilustrasi potret kemiskinan. (Foto: Pexels)
Ini untuk mengukur mereka yang miskin tapi bukan ekstrem poverty, terutama di negara lower middle income.

Jika diterapkan di Indonesia, hasilnya 17,5 persen atau sekitar 50 jutaan orang Indonesia miskin. Cukup besar.

C. Lalu WB ingin tahu berapa orang yang miskin di setiap negara

Terutama yang sesuai dengan tingkatan upper middle income jika garis kemiskinannya dinaikkan menjadi USD 6,85 PPP. Ternyata hasilnya untuk Indonesia sekitar 60,3 persen atau 172 juta. Luar biasa besar.

D. Bagaimana dengan ukuran BPS (National Poverty Line)?

Ilustrasi potret kemiskinan. (Foto: Pexels)
BPS, seperti halnya kebanyakan negara ASEAN, Asia Selatan, dan beberapa yang lain, orientasinya mengukur mereka yang betul-betul subsisten dan belum mampu memenuhi kebutuhan hidup atau kebutuhan pokok minimal dari tolok ukur pengeluaran konsumsi rumah tangga.

Halaman:

Tags

Terkini

Banjir dan Hasrat Pembangunan

Kamis, 18 Desember 2025 | 11:03 WIB

Menjaga Alam Lewat Bauran Energi

Minggu, 7 Desember 2025 | 16:00 WIB

Simalakama AI untuk Media Massa

Minggu, 28 September 2025 | 13:00 WIB

Listrik Desa sebagai Jembatan Keadilan Energi

Minggu, 7 September 2025 | 13:56 WIB

Listrik Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat

Rabu, 3 September 2025 | 20:14 WIB

Deforestasi Indonesia Tanggung Jawab Dunia

Minggu, 12 Januari 2025 | 12:16 WIB

Semua Ada Akhirnya

Rabu, 9 Oktober 2024 | 08:24 WIB