Senin, 22 Desember 2025

Tragedi Perundungan di Asrama MTsN 1 Batam, Siswa Kelas 1 Dikeroyok 16 Senior hingga Alami Patah Tulang

Photo Author
- Kamis, 29 Mei 2025 | 10:22 WIB
Kondisi korban VPA usai dikeroyok di asrama MTsN 1 Batam oleh belasan senior. (Foto: Instagram @fakta.indo)
Kondisi korban VPA usai dikeroyok di asrama MTsN 1 Batam oleh belasan senior. (Foto: Instagram @fakta.indo)

ESENSI.TV, BATAM - Kehidupan asrama yang seharusnya menjadi tempat belajar dan tumbuh bersama justru berubah menjadi mimpi buruk bagi seorang siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Batam. 

Seorang siswa kelas 1 berinisial VPA menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sekitar 16 orang seniornya. 

Insiden ini tidak hanya meninggalkan luka fisik yang parah, tetapi juga menyisakan trauma mendalam bagi korban dan keluarganya.

Peristiwa memilukan ini terjadi pada 22 April 2025 di lingkungan asrama sekolah. 

Baca Juga: Menikmati Pesona Pantai Kukup, Spot Instagramable dan Liburan Seru di Gunung Kidul

VPA mengalami patah tulang bahu dan lebam-lebam di berbagai bagian tubuh akibat aksi kekerasan yang dilakukan secara beramai-ramai. 

Namun ironisnya, usai insiden yang menimpanya, korban tidak langsung mendapatkan perawatan medis.

Ia menahan rasa sakit selama dua hari karena takut melapor, hingga akhirnya pihak sekolah baru menghubungi orang tua untuk penanganan lebih lanjut.

Keluarga korban, yang terdiri dari sang ibu dengan akun media sosial @rumahmuslimahsyari_ dan tante korban @olaaricii, mengecam keras respons lamban dari pihak sekolah. 

Baca Juga: Distribusi Bantuan di Gaza Ricuh Menewaskan Dua Orang, PBB Tolak Skema Israel yang Dinilai Tak Netral

Mereka menyoroti keterlambatan pemberian pertolongan medis dan dugaan adanya upaya menutupi kasus dengan alasan CCTV sekolah dalam kondisi rusak. Lebih dari itu, keluarga menilai tidak ada keseriusan dari pihak sekolah dalam menangani kasus ini, terlebih para pelaku masih diperbolehkan mengikuti ujian seperti biasa.

Tidak hanya VPA, seorang siswa lain bernama Hadad juga disebut menjadi korban dalam insiden yang sama. 

Keluarga korban melaporkan kejadian ini ke kepolisian sejak 25 April 2025. 

Namun, setelah lebih dari satu bulan berlalu, belum ada kejelasan atau perkembangan berarti dalam proses hukum yang berjalan.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: instagram @fakta.indo

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X