ESENSI.TV, JAKARTA - Dalam dunia kerja, pencari kerja sering kali dihadapkan pada syarat-syarat rekrutmen yang tidak ada kaitannya dengan kemampuan atau kompetensi, seperti penampilan menarik, usia tertentu, atau status pernikahan.
Namun, angin segar datang dari pemerintah, kebijakan baru sedang disiapkan untuk menghapus persyaratan diskriminatif tersebut agar akses kerja menjadi lebih adil dan terbuka bagi semua kalangan.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mendorong penghapusan sejumlah kriteria yang dinilai tidak relevan dalam proses rekrutmen tenaga kerja.
Beberapa di antaranya adalah syarat batas usia, harus berpenampilan menarik (good looking), serta pertanyaan seputar status pernikahan pelamar kerja.
Menurut Immanuel, persyaratan semacam ini sering kali menjadi penghambat bagi pencari kerja yang sebenarnya memiliki kompetensi dan pengalaman yang mumpuni.
"Ke depan, para pencari kerja tidak perlu lagi khawatir soal umur, penampilan fisik, atau apakah mereka sudah menikah atau belum. Semua itu akan dihapus dari daftar syarat. Fokus kita adalah pada kualitas dan kemampuan kerja, bukan hal-hal yang tidak relevan," ujar Immanuel, dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Senin, 26 Mei 2025,
Baca Juga: Surfing dan Santai di Pantai Sepanjang, Kuta Tempo Dulu ala Gunungkidul
Kebijakan ini tidak hanya akan mengubah wajah proses rekrutmen, tetapi juga merupakan langkah konkret menuju dunia kerja yang lebih inklusif dan adil.
Selama ini, banyak pencari kerja yang tersingkir dari peluang kerja hanya karena usia mereka dianggap tidak sesuai kriteria perusahaan atau karena tidak memenuhi standar penampilan tertentu.
Immanuel juga mengajak sektor industri untuk berpartisipasi dalam transformasi ini.
Ia berharap para pelaku usaha ikut mendukung langkah pemerintah dengan merevisi kriteria dalam rekrutmen tenaga kerja, sehingga tidak lagi diskriminatif terhadap kelompok tertentu.
Baca Juga: Sehat tapi Tak Boleh Berlebihan, Ini Risiko Kesehatan Jika Terlalu Sering Minum Matcha
Namun, alih-alih merasa lega, netizen justru pesimis akan keefektifan wacana tersebut.
Artikel Terkait
Aksi Premanisme Terulang, Warga Minta ‘Uang Keamanan’ dari Pekerja Tower BTS di Way Kanan
Posko Ormas Ilegal Dibongkar di Depok, Warga Akui Kerap Dipalak hingga Jutaan Rupiah
Bikin Netizen Kaget, Dindik Surabaya Siap Masukkan Mobile Legends dalam Kurikulum Belajar
Polri Ungkap Fakta Keaslian Ijazah Jokowi Setelah Penyelidikan Dugaan Pemalsuan Dilakukan
Nekat Menyamar Jadi AKP, Pemuda Asal Tangerang Tipu Polisi dan Warga hingga Ratusan Juta