ESENSI.TV, JAKARTA - Ketegangan menguat di tubuh Kementerian Keuangan setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengeluarkan pernyataan tegas yang mengguncang internal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC).
Dalam pernyataan terbarunya, ia memberi batas waktu satu tahun bagi Bea Cukai untuk melakukan reformasi menyeluruh, atau konsekuensinya lembaga itu akan dibekukan total.
Purbaya mengungkapkan bahwa ia telah meminta restu Presiden Prabowo Subianto untuk memusatkan perhatian pada upaya pembersihan dan pembenahan di DJBC.
Langkah ini, menurutnya, bukan sekadar pernyataan emosional, melainkan isyarat keras bahwa pemerintah tidak lagi menoleransi pola kerja yang dianggap menghambat transparansi dan integritas sektor kepabeanan.
Baca Juga: Tradisi yang Berujung Tragedi, Kebakaran Terburuk Hong Kong Ungkap Risiko Perancah Bambu
Apabila target perbaikan tidak tercapai, konsekuensi ekstrem telah disiapkan: sekitar 16 ribu pegawai DJBC berpotensi diberhentikan seiring pembekuan lembaga.
Teknologi AI Mulai Diterapkan untuk Menutup Celah Kecurangan
Sebagai bagian dari strategi reformasi, Kementerian Keuangan kini menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam sistem pengawasan ekspor-impor.
Teknologi ini dirancang untuk mendeteksi praktik manipulasi seperti underinvoicing, penyelundupan, atau penurunan nilai barang secara tidak sah.
Purbaya menegaskan bahwa penggunaan AI bukan hanya modernisasi sistem, tetapi upaya menutup ruang bagi penyimpangan yang selama ini sulit diberantas.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan yang Tak Kunjung Sembuh dengan Efektif
Dalam keterangannya, Purbaya bahkan menyinggung langkah berani Presiden ke-2 RI Soeharto yang pada 1985 sempat membekukan DJBC dan menyerahkan fungsi kepabeanan kepada perusahaan Swiss, Suisse Generale Surveillance (SGS), akibat maraknya pungutan liar dan penyelundupan.
DJBC baru kembali diaktifkan pada 1995 setelah dinilai siap menjalankan tugasnya kembali.
Purbaya mengatakan bahwa opsi serupa bisa saja ditempuh jika perbaikan internal tak menunjukkan hasil signifikan dalam waktu yang ditentukan.
Artikel Terkait
Uang Rp234 Triliun Pemda Dibiarkan Tidur di Bank, Purbaya: Daerahnya Kering, Uangnya Tak Berputar
Hasan Nasbi Singgung Menkeu Kerap Kritik Menteri Lain, Netizen Kompak Bela Purbaya: Kalau Bersih Gak Perlu Risih
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Gelontorkan Rp200 Triliun untuk Stabilkan Pasar dan Ekonomi Nasional
Menkeu Purbaya: Ekonomi Indonesia Kian Solid, Optimisme Tumbuh di Tengah Gejolak Global
Menkeu Purbaya Pastikan KSSK Perkuat Sinergi Demi Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi 2025