perspektif

Hilirisasi dan Nilai Tambah: Jalan Menuju Perekonomian yang Lebih Sejahtera

Minggu, 16 November 2025 | 03:18 WIB
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyatakan pemerintah konsisten meningkatkan nilai tambah energi Indonesiia guna meningkatkan kesejahteraan rakyat. (Esensi.TV)

Data Kementerian Investasi dan Hilirisasi mencatat, total realisasi investasi nasional Januari–September 2025 sebesar Rp1.434,3 triliun. Angka ini mencapai sekitar 75,3% dari target tahunan Rp1.905,6 triliun.

Baca Juga: Wamen ESDM: Pemerintah Tingkatkan Ketersediaan FAME di Dalam Negeri untuk Program B50

Sementara itu, komposisi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) vs Penanaman Modal Asing (PMA) periode yang sama sekitar Rp789,7 triliun atau 55,1% dari total untuk PMDN, dan Rp644,6 triliun atau sekitar 44,9% dari total untuk PMA. Angka ini menunjukkan peranan besar investasi domestik termasuk BUMN dan korporasi nasional, dalam mendorong agenda hilirisasi.

Secara total periode Januari–September 2025, realisasi investasi triwulan III-2025 mencapai Rp491,4 triliun.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi juga mencatat bahwa sektor-sektor hilirisasi menjadi pendorong utama realisasi kuartal III tersebut. Sebagai contoh, nilai realisasi investasi pada subsektor hilirisasi yang signifikan pada triwulan III-2025 mencapai Rp150,6 triliun. Sedangkan akumulasi kategori hilirisasi sepanjang Januari–September menunjukkan capaian substansial yang menyumbang porsi besar dari total investasi. Initnya, data triwulan dan akumulasi ini menegaskan bahwa program hilirisasi menjadi salah satu mesin pertumbuhan investasi.

Baca Juga: Wamen ESDM: Tak Ada Lagi Ketimpangan, BBM Satu Harga Satukan Indonesia 

Ekonomi yang Kembali ke Rakyat

Ukuran keberhasilan hilirisasi bukan sekadar jumlah smelter, melainkan seberapa besar nilai tambah tertahan di dalam negeri dan seberapa besar manfaat dirasakan masyarakat.

Lebih jauh, data Kementerian Investasi dan Hilirisasi juga menunjukkan realisasi investasi besar pada periode triwulan III–2025 senilai Rp1.434,3 triliun dengan porsi PMDN yang dominan.

Hal ini relevan karena banyak investasi PMDN diarahkan pada proyek hilirisasi strategis. Misalnya, penambangan terintegrasi dengan pengolahan yang menyerap tenaga kerja domestik dan memperkuat rantai pasok lokal.

Selain itu, alokasi dan realisasi investasi pada proyek-proyek hilirisasi, termasuk nikel, logam dasar, dan fasilitas pengolahan, menandakan bahwa nilai tambah tidak lagi sebagian besar diekspor dalam bentuk bijih mentah. Capaian triwulan III (dan akumulasi hilirisasi) memberi sinyal bahwa momentum investasi untuk pengolahan dan produk turunan nyata.

Langkah ini membuka ruang peningkatan PNBP, pajak, serta penyerapan tenaga kerja terampil di daerah penambangan.

wamenBaca Juga: ESDM Siapkan Jebolan PEP Bandung Jadi Agen Perubahan Hilirisasi Energi 

Empat Aspek Kritis Penentu Keberhasilan

  1. Traceability / Bahan Baku Terlacak
    Implementasi sistem pelacakan bahan baku harus terintegrasi dengan data-LKPM dan monitoring BKPM sehingga realisasi investasi hilirisasi dapat dipantau sampai ke tingkat pemanfaatan bahan baku . Hal ini mencegah kebocoran nilai tambah.
  2. Kapasitas Rantai Pasok Lokal & TKDN
    Kebijakan TKDN wajib diperkuat pada setiap izin pengolahan dan fasilitas hilirisasi; anggaran untuk pelatihan dan program link-and-match antara industri dan SMK/BLK harus diprioritaskan agar investasi PMDN benar-benar menyerap tenaga kerja lokal.
  3. Distribusi Manfaat ke Daerah Penambangan
    Karena sebagian besar investasi hilirisasi didorong oleh PMDN. Data BKPM mencatat, PMDN 55,1% periode Januari–September 2025. Ada kewajiban bagi pemangku kepentingan untuk memastikan partisipasi UMKM dan alokasi CSR/kompensasi yang transparan di daerah terdampak.
  4. Standar Lingkungan & Reklamasi
    Proyek-proyek hilirisasi yang tercatat dalam realisasi investasi harus memenuhi AMDAL, rencana reklamasi, dan pemantauan lingkungan yang ketat sebagai syarat perizinan berkelanjutan.

Baca Juga: Sampah Jadi Listrik, ESDM: Wujudkan Revolusi Energi Nasional

Halaman:

Tags

Terkini

Banjir dan Hasrat Pembangunan

Kamis, 18 Desember 2025 | 11:03 WIB

Simalakama AI untuk Media Massa

Minggu, 28 September 2025 | 13:00 WIB

Listrik Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat

Rabu, 3 September 2025 | 20:14 WIB

Semua Ada Akhirnya

Rabu, 9 Oktober 2024 | 08:24 WIB

Mpox dan Empat Generasi Vaksin

Selasa, 27 Agustus 2024 | 16:56 WIB

Dampak Negatif Pilpres 2024 terhadap Masyarakat

Selasa, 23 Juli 2024 | 16:37 WIB

WNA Korea yang Kerja di Indonesia Rasis!?

Sabtu, 15 Juni 2024 | 14:00 WIB

Nobel Caltech. 1 Kampus Meraih 47 Nobel

Selasa, 11 Juni 2024 | 14:30 WIB

Belajar Dari Soeharto dan Nadiem Makarim

Rabu, 29 Mei 2024 | 15:05 WIB