Senin, 22 Desember 2025

Tiga Industri Strategis Ini Incar Pemanfaatan Mineral di Masa Depan, Apa Saja?

Photo Author
- Minggu, 4 Februari 2024 | 09:08 WIB
Pemerintah mempunyai perhatian khusus terhadap pengembangan mineral kritis dan mineral strategis ke depan. foto: ist
Pemerintah mempunyai perhatian khusus terhadap pengembangan mineral kritis dan mineral strategis ke depan. foto: ist

Pemerintah mempunyai perhatian khusus terhadap pengembangan mineral kritis dan mineral strategis ke depan. Bahkan nantinya, mineral kritis dan mineral strategis ini akan diarahkan kepada tiga industri strategis.

Pertama, adalah industri yang terkait dengan kendaraan listrik atau industri baterai untuk mobil dan motor listrik. Yang mana industri tersebut, ekosistemnya akan membutuhkan mineral strategis dan mineral kritis yang sangat banyak.

Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM, Irwandy Arif.

Nanti kata Irwandy, akan ada pembahasan bagaimana produk tembaga dan emas yang akan dikembangkan setelah selesainya smelter di gresik oleh Freeport. Begitu juga di Nusa Tenggara Barat oleh Amman Mineral.

"Yang akan merubah produk tembaga kita dari konsentrat tembaga ke katoda tembaga secara keseluruhan. Dan, dari anodanya akan menghasilkan emas,"jelas Irwandy dalam keterangannya di kutip, Minggu (4/2/2024) di Jakarta.

Industri strategis yang kedua, sambung Irwandy, yaitu industri terkait energi solar atau energi matahari, baik baterai maupun panel surya.

Industri ini juga membutuhkan kuarsit atau pasir kuarsa yang kualitasnya ditingkatkan. Sehingga bisa membentuk komponen-komponen atau ekosistem di dalam industri energi solar.

Terakhir, Industri Strategis yang ketiga, yang menjadi perhatian pemerintah dalam konsumsi mineral strategis dan kritis adalah industri pertahanan dan kesehatan.

Kebijakan Pertambangan


Untuk mendukung industri strategis tersebut, Irwandy juga memaparkan kebijakan pertambangan terkait mineral kritis dan mineral strategis ke depan.

Di antaranya adalah peningkatan eksplorasi sumberdaya cadangan minerba termasuk potensi logam tanah jarang dan mineral kritis. Yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat dalam kebutuhan teknologi di masa depan.

Kemudian dengan melakukan kemandirian dan pemenuhan bahan baku industri dari komoditas yang ada di dalam negeri. Dan, dengan melakukan peningkatan nilai tambah mineral atau hilirisasi.

"Serta dengan menaruh perhatian kepada mineral strategis pada mineral utama, ikutan, dan sisa hasil pengolahan dan/atau pemurnian dan juga mineral kritis," jelas Irwandy. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X