Banyak Gen Z lebih memilih menampilkan diri apa adanya daripada sekadar mengikuti tren.
Konten real-life seperti get ready with me atau cerita keseharian yang jujur lebih diminati karena dianggap lebih relatable.
2. Menggunakan Platform Sesuai Kebutuhan
Mereka cerdas memanfaatkan platform berbeda untuk tujuan yang berbeda: Instagram untuk visual estetik, TikTok untuk ekspresi kreatif, LinkedIn untuk profesionalisme, dan Twitter/X untuk opini pribadi.
3. Membangun Personal Branding Sejak Dini
Gen Z memahami pentingnya reputasi online. Banyak yang sudah mulai mengatur feed media sosial agar selaras dengan minat karier, hobi, atau bisnis yang ingin mereka kembangkan.
Baca Juga: Goa Batu Cermin Flores, Perpaduan Sejarah Laut Purba dan Keindahan Alam Eksotis
4. Menjaga Privasi dengan Selektif
Tidak semua hal harus dibagikan. Gen Z semakin sadar untuk memilah konten yang layak dipublikasikan dan mana yang cukup untuk konsumsi pribadi.
Tantangan yang Dihadapi
Meski terlihat menguasai dunia digital, Gen Z tidak lepas dari tantangan:
Tekanan Perfeksionisme: Standar kecantikan, gaya hidup, dan kesuksesan di media sosial bisa menciptakan perbandingan sosial yang tidak sehat.
Dampak Mental Health: Kecanduan validasi online dapat memicu stres, rasa tidak aman, bahkan depresi.
Fenomena Cancel Culture: Kesalahan kecil di media sosial bisa berakibat fatal pada reputasi, sehingga membuat mereka lebih berhati-hati dalam berbicara.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Efektif Mencegah Korosi pada Mobil Anda
Artikel Terkait
Tren Olahraga Favorit Gen Z, Sehat, Gaul, dan Penuh Gaya
Gen Z dan Sustainable Living, Tren yang Jadi Gerakan Nyata
5 Warna Outfit Sehari-hari Favorit Gen Z yang Bikin Penampilan Selalu Stylish dan Kekinian
Tren Dekorasi Kamar Ala Gen Z yang Kreatif, Estetik, dan Penuh Karakter
Bukan Malas, Inilah Alasan Gen Z Pilih Quiet Quitting