Dengan begitu, kamu tidak merasa bersalah, dan makanan pun lebih memuaskan.
Baca Juga: Misbakhun Apresiasi Delapan Stimulus Ekonomi Baru, Momentum Tepat Jaga Daya Beli dan Dunia Usaha
6. Sadari Pola yang Berulang
Perhatikan kapan kamu paling sering mengalami ngidam. Apakah setiap malam sebelum tidur? Saat stres kerja? Atau ketika sendirian di rumah? Menyadari pola ini membantu mengenali pemicunya.
Misalnya, kalau kamu tahu bahwa setiap kali deadline kantor ngidam camilan manis selalu muncul, kamu bisa menyiapkan cara lain untuk mengelola stres, seperti minum teh hangat atau melakukan pernapasan singkat.
7. Bangun Rasa Percaya Diri
Ngidam sering kali menjadi pelarian ketika kita merasa tidak cukup baik, lelah, atau kesepian.
Saat kamu mulai membangun kepercayaan diri, kebutuhan untuk lari ke makanan akan berkurang.
Caranya bisa dengan membuat afirmasi positif, menulis jurnal rasa syukur, atau rutin melakukan aktivitas yang membuatmu merasa berharga. Ingat, makanan tidak menentukan nilai dirimu.
Baca Juga: Judistira Harap RS Royal Batavia Cakung Jadi Simbol Kehadiran Negara untuk Warga Cakung
Ngidam makanan bukanlah musuh yang harus diperangi. Justru, ia bisa menjadi jendela untuk memahami apa yang sebenarnya kita butuhkan, baik secara fisik maupun emosional.
Dengan belajar mendengarkan tubuh, mengenali pesan di balik ngidam, dan menanggapinya dengan penuh kesadaran, kita bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan damai dengan makanan.***(LL)
Artikel Terkait
Rekomendasi 7 Makanan Sehat untuk Mengendalikan Asam Urat Tinggi Secara Alami dan Aman
Terlalu Lama di Toilet Sambil Main HP? Hati-hati Ambeien Mengintai
Cara Mengatasi Ruam pada Bayi agar Kulit Tetap Sehat
6 Makanan yang Bisa Meningkatkan Serotonin, Hormon Bahagia Penunjang Kesehatan Mental
10 Makanan Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi