Misalnya, ketika kamu ingin keripik saat sedang lembur, bisa jadi sebenarnya tubuhmu hanya butuh istirahat.
Mengenali pesan ini membantu kita memahami kebutuhan yang lebih dalam.
3. Cari Alternatif Pemenuhan
Setelah tahu bahwa ngidammu mungkin bukan soal lapar, pikirkan cara lain untuk memenuhi kebutuhan itu.
Kalau kamu ingin es krim karena merasa lelah, mungkin mandi air hangat atau mendengarkan musik bisa memberi rasa nyaman serupa.
Kalau ngidam muncul karena kesepian, menelepon teman bisa jadi alternatif.
Dengan mencoba berbagai cara, kamu belajar bahwa kenyamanan bisa didapat bukan hanya dari makanan.
Baca Juga: Lowongan Tenaga Pendamping Koperasi Jawa Barat 2025, Simak Syarat dan Jadwal Seleksinya
4. Belajar Mendengarkan Tubuh
Makan intuitif (intuitive eating) menekankan pentingnya mendengarkan sinyal tubuh.
Jika tubuh benar-benar lapar, makanlah dengan penuh kesadaran. Namun, kalau ternyata hanya butuh distraksi, lakukan aktivitas ringan seperti jalan santai atau peregangan.
Contohnya, jika sore hari kamu tiba-tiba ingin kopi manis, tanyakan dulu: apakah tubuhmu butuh energi, hidrasi, atau sekadar jeda dari rutinitas?
5. Nikmati Tanpa Rasa Bersalah
Kalau setelah melalui proses refleksi kamu tetap menginginkan makanan itu, nikmatilah tanpa rasa bersalah.
Bedanya, sekarang kamu makan dengan kesadaran penuh. Misalnya, kamu tetap memilih makan sepotong kue, maka nikmati perlahan setiap gigitannya.
Artikel Terkait
Rekomendasi 7 Makanan Sehat untuk Mengendalikan Asam Urat Tinggi Secara Alami dan Aman
Terlalu Lama di Toilet Sambil Main HP? Hati-hati Ambeien Mengintai
Cara Mengatasi Ruam pada Bayi agar Kulit Tetap Sehat
6 Makanan yang Bisa Meningkatkan Serotonin, Hormon Bahagia Penunjang Kesehatan Mental
10 Makanan Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Tekanan Darah Tinggi