4. Risiko Kecanduan yang Sulit Disembuhkan
Narkoba mengubah struktur otak, khususnya bagian yang mengatur motivasi dan pengambilan keputusan.
Setelah kecanduan terbentuk, pengguna akan terus mencari narkoba meskipun tahu dampak buruknya.
Ini terjadi karena otak sudah terbiasa dengan rangsangan buatan dari zat tersebut.
Ketergantungan ini bisa berlangsung seumur hidup dan sangat sulit diatasi tanpa rehabilitasi jangka panjang.
Upaya berhenti biasanya disertai gejala putus zat yang berat seperti gelisah, nyeri, dan depresi.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Park Seung Soo, Mbappe Korea yang Siap Bersinar di Newcastle United
5. Perubahan Fisik Otak yang Terlihat Secara Medis
Pemeriksaan pencitraan otak (seperti MRI) menunjukkan bahwa pengguna jangka panjang mengalami penyusutan volume otak.
Beberapa bagian otak menunjukkan penurunan massa abu-abu yang berkaitan dengan kemampuan kognitif dan pengendalian diri.
Perubahan ini tidak selalu bisa dipulihkan meski pengguna telah berhenti bertahun-tahun.
Akibatnya, banyak mantan pengguna mengalami keterlambatan berpikir dan penurunan fungsi motorik ringan hingga sedang.
Secara medis, kerusakan ini tergolong serius dan dapat meningkatkan risiko gangguan neurologis di masa depan.
Baca Juga: Jadi Diri Sendiri di Kantor? Ini 8 Batasan Sehat yang Wajib Diketahui Gen Z
Dampak jangka panjang penggunaan narkoba terhadap otak bukan hanya memengaruhi perilaku sesaat, tetapi juga merusak struktur dan fungsi otak secara permanen.
Artikel Terkait
Terbukti Efektif! Olahraga Ringan Ini Bisa Turunkan Kolesterol Jahat Tanpa Harus ke Gym
Kombinasi Super! Manfaat Jus Pisang dan Buah Naga yang Jarang Diketahui Tapi Sangat Besar
Enak dan Sehat! 5 Rekomendasi Makanan Laut yang Aman untuk Kolesterol Tinggi dan Gaya Hidup Seimbang
Turunkan Kolesterol Tanpa Obat! Ini Pentingnya Asupan Serat untuk Keseimbangan Tubuh
5 Tips Ampuh Meningkatkan Nafsu Makan Balita yang Sering Sakit Agar Cepat Pulih