Menentukan tujuan ini sejak awal akan memudahkan dalam menyusun anggaran yang tidak menguras emosi dan isi dompet.
Baca Juga: Liburan Seru di Taman Safari Bali, Tempat Wisata Edukatif Keluarga di Tengah Satwa Liar
2. Buat Anggaran Pernikahan Sejak Jauh Hari dan Jalankan Disiplin
Jangan tunggu tunangan dulu baru menyusun anggaran, karena waktu yang pendek justru membuat pengeluaran jadi impulsif.
Anggaran dasar seperti biaya gedung, katering, mahar, dokumentasi, hingga pakaian bisa disusun setahun sebelum tanggal pernikahan.
Pisahkan anggaran berdasarkan prioritas, lalu tentukan batas maksimal untuk setiap pos agar tidak ada yang jebol tanpa disadari.
Gunakan aplikasi pencatat keuangan atau spreadsheet sederhana agar semua transaksi bisa dimonitor secara rutin.
Jika disiplin dijaga, pasangan bisa menikmati hari bahagia tanpa dibayangi utang atau penyesalan setelah pesta selesai.
Baca Juga: Judistira Minta Anggaran UMKM Ditingkatkan, Sebut Bisa Serap 150 Ribu Tenaga Kerja di Jakarta
3. Buka Rekening Bersama Khusus Dana Nikah
Daripada menabung masing-masing, lebih baik pasangan membuka rekening bersama yang khusus digunakan untuk dana pernikahan.
Rekening ini tidak dipakai untuk keperluan pribadi dan hanya digunakan sesuai kesepakatan bersama.
Cara ini juga melatih transparansi finansial sejak awal, agar tidak ada salah paham seputar kontribusi atau tanggung jawab keuangan.
Setor dana secara rutin setiap bulan dengan nominal tetap, meskipun kecil, agar terkumpul signifikan menjelang hari H.
Dengan kebiasaan ini, pasangan juga akan terbiasa mengelola uang bersama setelah menikah nanti.
Artikel Terkait
Ubah Passion Jadi Duit! Ini Cara Cerdas Gen Z Dapat Cuan dari Hobi Sehari-hari
Tren Hijab Minimalis Ala Gen Z yang Lagi Viral, Simpel, Stylish, dan Bikin Tampil Makin Fresh
5 Tips Interview Kerja Virtual Anti Gugup Ala Gen Z, Biar HRD Langsung Terpikat
Pecinta Junk Food? Ini Tips Diet Sehat Khusus Gen Z yang Ingin Tetap Fit dan Aktif
Strategi Belanja Online Cerdas ala Gen Z, Anti Kalap Promo, Dompet Tetap Aman