2. Tulis Headline dan Bio yang Singkat tapi Memikat
Headline di bawah nama bisa diisi dengan identitas singkat seperti jurusan, minat, atau keahlian utama.
Contohnya: "Mahasiswa Ilmu Komunikasi | Tertarik Digital Marketing & Kreatif Konten Sosial Media."
Sementara bagian bio sebaiknya diisi dengan narasi pendek yang menggambarkan tujuan, nilai, dan minat karier.
Gunakan gaya bahasa sopan namun tidak kaku agar tetap terasa personal dan menarik dibaca.
Bio ini bisa jadi ruang untuk menunjukkan passion dan motivasi tanpa harus terlalu formal seperti CV.
3. Isi Pengalaman, Proyek, dan Sertifikat yang Relevan
Meski belum bekerja, mahasiswa bisa menampilkan pengalaman organisasi, kegiatan volunteer, atau proyek kelas.
Setiap aktivitas yang melatih skill komunikasi, kepemimpinan, atau digital patut ditampilkan dalam profil.
Gen Z bisa menjelaskan kontribusi dalam kegiatan tersebut dengan kata kerja aktif dan hasil nyata jika ada.
Selain itu, tambahkan sertifikat online seperti dari Coursera, RevoU, atau Skill Academy sebagai nilai plus.
Hal ini menunjukkan inisiatif belajar mandiri dan minat serius terhadap pengembangan diri sejak awal kuliah.
Baca Juga: Di Tengah Badai PHK, Rangkap Jabatan Wakil Menteri Jadi Komisaris BUMN Dianggap Langgar Semangat UU
4. Aktif Berbagi dan Koneksi dengan Orang Relevan
Artikel Terkait
5 Cara Gen Z Membangun Karier dari Hobi yang Disukai Sejak Remaja, Jadi Cuan Maksimal
5 Kebiasaan Kecil yang Bikin Gen Z Lebih Bahagia dan Produktif Sepanjang Waktu
5 Tips Anti Burnout untuk Gen Z yang Aktif di Banyak Platform
5 Faktor Utama Gen Z Sering Resign dan Pindah Kerja dalam Waktu Singkat
Bukan Cuma Scroll! Begini Cara Gen Z Jadikan Media Sosial sebagai Jalan Karier Nyata