ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Perusahaan modern kini menghadapi tantangan besar dari kelompok tenaga kerja termuda, yaitu Gen Z.
Banyak dari mereka meninggalkan pekerjaannya hanya dalam hitungan bulan, bahkan meskipun posisi tersebut tergolong strategis atau menawarkan gaji cukup tinggi.
Perilaku ini tak hanya menimbulkan kebingungan, tapi juga menyulitkan divisi HR dalam mempertahankan talenta.
Beberapa pihak menyebutnya sebagai krisis loyalitas, namun realitanya jauh lebih kompleks dari sekadar stigma.
Baca Juga: 5 Tips Anti Burnout untuk Gen Z yang Aktif di Banyak Platform
Keputusan resign mendadak yang dilakukan Gen Z dipengaruhi oleh cara pandang yang sangat berbeda terhadap karier dan kehidupan.
Untuk memahami fenomena ini, berikut lima alasan utama yang menjadi pemicu mereka berpindah tempat kerja dalam waktu singkat.
1. Tidak Menemukan Makna dalam Pekerjaan
Gen Z tidak hanya bekerja demi uang, tetapi juga mencari pekerjaan yang sesuai dengan nilai hidup dan tujuan pribadi.
Ketika mereka merasa tidak berkontribusi pada sesuatu yang berarti atau tidak melihat dampak nyata dari perannya, maka pekerjaan tersebut dianggap hampa.
Baca Juga: Rahasia Diet Sukses! Kenali Perbedaan Karbohidrat Kompleks dan Sederhana untuk Turunkan Berat Badan
Hal ini membuat mereka cepat merasa jenuh meskipun lingkungan kerja nyaman secara fisik.
Gen Z tumbuh dengan akses ke informasi luas dan terbiasa membandingkan realitas dengan idealisme yang mereka lihat di media sosial.
Maka, bila ekspektasi terhadap peran dan nilai kerja tidak terpenuhi, resign menjadi keputusan yang masuk akal menurut mereka.
Artikel Terkait
5 Cara Bangun Portofolio Online Freelancer Gen Z yang Profesional dan Bikin Klien Langsung Percaya
5 Strategi Side Hustle Populer di Kalangan Gen Z yang Bisa Dimulai dari Rumah
5 Cara Gen Z Membangun Karier dari Hobi yang Disukai Sejak Remaja, Jadi Cuan Maksimal
5 Kebiasaan Kecil yang Bikin Gen Z Lebih Bahagia dan Produktif Sepanjang Waktu
5 Tips Anti Burnout untuk Gen Z yang Aktif di Banyak Platform