ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Freelancer Gen Z punya keunggulan dalam hal kreativitas dan adaptasi teknologi.
Namun, keunggulan ini belum cukup tanpa portofolio online yang rapi dan menarik.
Portofolio bukan cuma etalase karya, tapi juga cerminan profesionalisme dan karakter.
Baca Juga: Judistira Hermawan: Jakarta Bisa Krisis Lingkungan Jika Limbah Rumah Tangga Tak Ditangani Serius
Klien atau brand besar cenderung menilai freelancer pertama kali dari tampilan portofolionya.
Jika tampil seadanya atau tidak mewakili gaya personal, peluang kerja bisa lewat begitu saja.
Untuk itu, Gen Z perlu memahami trik menyusun portofolio online agar langsung menarik perhatian sejak awal. Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Misbakhun Ungkap Data Pelanggaran Rokok Ilegal 2024 dan Dampaknya bagi Negara
1. Pilih Platform yang Tepat dan Mudah Diakses
Platform portofolio harus ramah pengguna, responsif, dan mudah diakses dari berbagai perangkat.
Beberapa pilihan populer adalah Behance, Dribbble, Notion, atau membuat website pribadi dengan Webflow atau Wix.
Freelancer bisa memilih sesuai bidang: desain bisa pakai Behance, penulis bisa pakai Medium atau Contently.
Website pribadi memberi keleluasaan penuh dalam menampilkan karya, testimoni, dan kontak profesional.
Yang terpenting, tampilannya harus clean, navigasinya jelas, dan loading cepat agar tidak bikin calon klien kabur.
Artikel Terkait
5 Tips Memaksimalkan LinkedIn untuk Membangun Karier Gen Z dengan Strategi Jitu
5 Cara Memulai Bisnis Online dari Nol untuk Gen Z agar Cepat Cuan dan Berkembang
Cuan dari Rumah! Ini Dia Ide Usaha di Bawah 5 Juta yang Cocok untuk Gen Z
7 Peluang Usaha Barang Handmade Paling Diminati Gen Z, Modal Kecil Tapi Menguntungkan!
10 Cara Gen Z Biar Makin Bersinar di Dunia Kerja