Jika stres terjadi terus-menerus tanpa waktu pemulihan, maka produksi kortisol pun terus meningkat, yang bisa membahayakan tubuh dalam jangka panjang.
Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke.
2. Masalah pada Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak berfungsi sebagai "pengendali utama" hormon tubuh.
Gangguan pada kelenjar ini, seperti adanya tumor, dapat menyebabkan produksi hormon ACTH berlebihan, yang kemudian memicu kelenjar adrenal menghasilkan terlalu banyak kortisol.
Baca Juga: Tips Aman Pakai Roof Rack Saat Liburan, Biar Barang Banyak Tapi Tetap Nyaman
3. Tumor pada Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal berada di atas ginjal dan bertugas memproduksi berbagai hormon, termasuk kortisol.
Tumor pada kelenjar ini, baik yang jinak maupun ganas, dapat menyebabkan produksi kortisol meningkat.
Tumor juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri di perut jika ukurannya cukup besar.
4. Efek Samping Obat-obatan
Beberapa jenis obat, khususnya kortikosteroid seperti prednison, dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol jika digunakan dalam dosis tinggi atau jangka panjang.
Baca Juga: Polisi Hormat ke Mobil Pejabat di Jalur Busway, Polda Metro: Bukan Perlakuan Istimewa
Oleh karena itu, penting untuk selalu mengikuti petunjuk dokter saat mengonsumsi obat-obatan ini.
Menghentikan pemakaian secara tiba-tiba juga berbahaya karena dapat menyebabkan gangguan pada fungsi adrenal.
Artikel Terkait
Jangan Kebanyakan! Sering Makan Keju Berlebihan Bisa Picu Batu Ginjal
Rahasia Tetap Bugar dan Awet Muda, Coba Metode Jalan Kaki Ini Setiap Hari!
Sayuran Kecil dengan Segudang Khasiat, Ini 10 Manfaat Kubis Brussel untuk Kesehatan
5 Makanan Penambah Darah Alami untuk Atasi Anemia Secara Cepat dan Aman Tanpa Obat Kimia
Bahaya Merokok bagi Organ Dalam Tubuh Manusia yang Jarang Disadari