ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Quarter life crisis merupakan fase ketika seseorang merasa kehilangan arah hidup, biasanya terjadi pada usia 20 hingga 30 tahun.
Kondisi ini sering ditandai dengan kebingungan akan karier, kecemasan terhadap masa depan, serta perasaan tidak puas terhadap pencapaian hidup.
Fenomena ini semakin umum terjadi pada generasi Z yang tumbuh di tengah tekanan sosial dan ekspektasi tinggi.
Media sosial, persaingan global, hingga tuntutan finansial menjadi faktor pemicu utama terjadinya krisis ini.
Baca Juga: 5 Kota Paling Instagramable di Indonesia yang Wajib Dikunjungi Wisatawan Visual
Namun, quarter life crisis bukanlah akhir segalanya, melainkan momen penting untuk mengenali diri dan menetapkan tujuan hidup.
Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan oleh generasi Z untuk menghadapi masa sulit ini secara bijak dan produktif.
1. Kenali Diri dan Nilai-Nilai Pribadi
Langkah pertama untuk keluar dari krisis adalah memahami diri secara lebih dalam.
Identifikasi apa yang benar-benar penting dan bermakna dalam hidup, bukan sekadar mengikuti tren atau ekspektasi orang lain.
Mengetahui nilai-nilai pribadi akan membantu menentukan arah hidup yang sesuai dengan jati diri.
Dengan pemahaman ini, individu dapat merasa lebih yakin dan tidak mudah terpengaruh lingkungan.
2. Tetapkan Tujuan yang Realistis dan Terukur
Artikel Terkait
Fenomena FOMO dan Gen Z: Ketika Media Sosial Mengganggu Ketenangan Hidup
7 Cara Memulai Karier Freelance dari Nol Khusus Gen Z yang Ingin Bebas Tapi Cuan
Intip Gaya Belajar Gen Z di Era Digital: Praktis, Mandiri, dan Berbasis Teknologi
Dunia Game Online di Tangan Gen Z: Lebih dari Sekadar Hiburan, Kini Jadi Gaya Hidup dan Karier
Tips Efektif Mengurangi Overthinking yang Sering Dialami Kalangan Gen Z