Baca Juga: Benarkah Tahu dan Tempe Bisa Picu Asam Urat? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Aplikasi berbasis AI dapat membantu menjelaskan konsep sulit, membuat rangkuman otomatis dari teks panjang, bahkan menghasilkan soal latihan secara instan.
Alat seperti ChatGPT, Grammarly, dan Quillbot pun menjadi pendamping mereka dalam menyusun tugas, memahami materi, hingga mengecek tata bahasa dalam tulisan.
Gaya belajar seperti ini menekankan kebebasan dan personalisasi. Gen Z tidak lagi hanya belajar untuk ujian, tapi lebih ke pengembangan diri dan skill yang relevan dengan masa depan.
Baca Juga: Bangkit dan Dekati Zona Liga Champions, Aston Villa Hancurkan Newcastle 4-1,
Mereka cenderung lebih kritis memilih informasi, belajar secara aktif, dan menyukai pengalaman belajar yang interaktif dan visual.
Namun, di balik semua keunggulan itu, ada tantangan yang harus diwaspadai. Misalnya, kecenderungan multitasking yang tinggi bisa mengganggu konsentrasi jika tidak dikelola dengan baik.
Selain itu, akses internet yang tidak merata juga bisa menjadi hambatan bagi sebagian Gen Z di daerah tertentu.
Maka dari itu, dukungan dari sistem pendidikan dan keluarga tetap dibutuhkan agar teknologi benar-benar dimanfaatkan secara positif dalam proses belajar.
Baca Juga: Jangan Sampai Tertipu! Ini Cara Jitu Membedakan Oli Mobil Asli dan Palsu
Pada akhirnya, Gen Z sedang mengubah cara dunia belajar. Mereka menunjukkan bahwa belajar tidak harus kaku dan membosankan.
Dengan pendekatan yang adaptif, dunia pendidikan bisa menjadikan teknologi sebagai jembatan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, relevan, dan menyenangkan.***(LL)
Artikel Terkait
7 Hobi Unik Gen Z yang Bisa Jadi Bisnis Menjanjikan
15 Bahasa Gaul Gen Z yang Lagi Ngetren di Media Sosial dan Artinya
Di Balik Tren Healing Ala Gen Z: Self Care atau Sekadar Pelarian?
Fenomena FOMO dan Gen Z: Ketika Media Sosial Mengganggu Ketenangan Hidup
7 Cara Memulai Karier Freelance dari Nol Khusus Gen Z yang Ingin Bebas Tapi Cuan