internasional

Teheran di Ambang Kehabisan Air, Krisis Terburuk Iran dalam Beberapa Dekade

Kamis, 13 November 2025 | 15:24 WIB
Ilustrasi. Kekeringan ekstrem membuat Teheran terancam kering total. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, IRAN - Bayangkan sebuah kota megah berpenduduk lebih dari sepuluh juta jiwa perlahan kehilangan sumber kehidupannya, yaitu air. 

Itulah kenyataan pahit yang kini dihadapi Teheran, ibu kota Iran, yang tengah berada di ujung tanduk akibat kekeringan terburuk dalam beberapa dekade terakhir. 

Dari apartemen tinggi di pusat kota hingga desa-desa di pinggiran, krisis air kini menjadi ancaman nyata yang bisa membuat Teheran tak lagi layak huni jika hujan tak segera turun.

Baca Juga: Jelajahi Wisata Alam dan Konservasi Penyu di Pantai Goa Cemara, Bantul Yogyakarta

Ancaman Nyata: Jika Tidak Hujan, Kita Harus Evakuasi

Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan bahwa jika hingga Desember mendatang hujan tak juga tiba, pemerintah akan terpaksa melakukan rasionalisasi air secara ketat di Teheran. Namun bahkan langkah itu mungkin tidak cukup. 

“Jika tetap tidak turun hujan, kita tidak akan punya air sama sekali. Warga harus dievakuasi,” ujar Pezeshkian dengan nada serius.

Pernyataan ini mencerminkan kepanikan yang kian terasa di kalangan pejabat. 

Bukan hanya karena krisis ini mengancam kehidupan sehari-hari warga, tetapi juga karena ketegangan sosial bisa meledak kapan saja. 

Pada tahun 2021, kekurangan air memicu protes besar di provinsi Khuzestan, yang berujung bentrok dengan aparat. Kini, banyak yang khawatir sejarah itu akan terulang.

Baca Juga: Kesempatan Emas untuk Fresh Graduate! BPJS Kesehatan Buka Lowongan Magang di Seluruh Indonesia

Meskipun musim panas yang luar biasa panas dan curah hujan yang minim memperparah keadaan, para ahli menegaskan bahwa krisis ini bukan semata ulah cuaca.

Puluhan pakar lingkungan dan pengamat kebijakan menuding salah urus selama puluhan tahun sebagai akar masalah.

Pembangunan bendungan yang berlebihan, pengeboran sumur ilegal, serta praktik pertanian yang boros air telah menguras cadangan bawah tanah dan memperburuk kondisi sungai-sungai utama.

Halaman:

Tags

Terkini