Sejak pengumuman itu, Netanyahu terus menyerang Albanese melalui wawancara dan media sosial.
Dalam pernyataannya kepada Sky News Australia, ia menyebut langkah Canberra sebagai “kelemahan yang akan menodai rekam jejak Albanese selamanya.”
Meski demikian, Perdana Menteri Australia memilih meredam konflik dengan sikap lebih tenang, berusaha tidak memperkeruh hubungan yang sudah renggang.
Ketegangan terbaru ini menandai babak baru dalam politik luar negeri Australia. Bagi Israel, langkah ini menjadi peringatan bahwa dukungan internasional yang dulu kuat kini mulai bergeser.***(LL)