Sejak pengumuman itu, Netanyahu terus menyerang Albanese melalui wawancara dan media sosial.
Dalam pernyataannya kepada Sky News Australia, ia menyebut langkah Canberra sebagai “kelemahan yang akan menodai rekam jejak Albanese selamanya.”
Meski demikian, Perdana Menteri Australia memilih meredam konflik dengan sikap lebih tenang, berusaha tidak memperkeruh hubungan yang sudah renggang.
Ketegangan terbaru ini menandai babak baru dalam politik luar negeri Australia. Bagi Israel, langkah ini menjadi peringatan bahwa dukungan internasional yang dulu kuat kini mulai bergeser.***(LL)
Artikel Terkait
Israel Setujui Rencana Ambil Alih Kota Gaza, Kritik Mengalir dari Dalam dan Luar Negeri
Gaza Digempur Israel Sepanjang Malam, Pemimpin Hamas Berupaya Hidupkan Kembali Gencatan Senjata di Kairo
Serangan Israel di Gaza Tewaskan 123 Orang dalam Sehari, Korban Terburuk Pekan Ini
Ribuan Warga Israel Gelar Aksi Nasional Tuntut Akhiri Perang Gaza dan Bebaskan Sandera
Harapan Baru Perdamaian, Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata dengan Israel