internasional

Trump Umumkan Gencatan Senjata Iran dan Israel Setelah Pangkalan AS Diserang, Netanyahu Tak Mau Dengar

Rabu, 25 Juni 2025 | 09:00 WIB
Ilustrasi. Trump marah ke Israel usai mereka menyerang Iran meski gencatan senjata sudah disepakati. (Foto: Instagram @fakta.indo)

ESENSI.TV, AMERIKA SERIKAT - Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak dalam tempo yang sangat cepat. 

Setelah sempat memanas akibat serangan rudal Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar, Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata antara Israel dan Iran. 

Namun, perdamaian itu hanya bertahan seumur jagung. Dalam hitungan jam, Israel kembali meluncurkan serangan udara ke Iran, dengan alasan bahwa Teheran telah melanggar perjanjian yang baru saja disepakati. 

Situasi ini menambah kompleksitas konflik dan membuka kembali potensi perang besar-besaran di kawasan yang sudah lama bergolak.

Baca Juga: Misbakhun Dukung Kebijakan Bahlil Hentikan Tambang Nikel di Raja Ampat demi Konservasi dan Pariwisata

Gencatan Senjata Dideklarasikan Usai Serangan ke Pangkalan AS

Pada Selasa (24/6), Presiden Trump menyatakan bahwa gencatan senjata total antara Iran dan Israel telah disepakati dan akan mulai berlaku. 

Ia bahkan menyebut bahwa jika gencatan senjata bisa bertahan selama 12 jam, maka perang akan dianggap berakhir. 

Pernyataan ini muncul hanya beberapa jam setelah Iran meluncurkan 14 rudal ke pangkalan militer AS di Qatar sebagai bentuk balasan atas serangan udara AS ke wilayah Iran.

Tidak hanya itu, Iran juga menyatakan bahwa mereka siap menargetkan 50.000 tentara AS yang tersebar di kawasan Timur Tengah, serta 750 pangkalan militer AS di berbagai belahan dunia. 

Baca Juga: Menikmati Keindahan Jurang Tembelan, Spot Instagramable dengan Pemandangan Menakjubkan di Bantul

Selain itu, Teheran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur vital bagi perdagangan minyak global, sebagai langkah strategis dalam menghadapi tekanan dari AS dan sekutunya.

Israel Langgar Gencatan Senjata, Serang Teheran

Namun gencatan senjata yang diumumkan Presiden AS tersebut tampaknya tidak diindahkan oleh Israel. 

Halaman:

Tags

Terkini