“Akhirnya kami bisa kembali ke rumah. Saya berharap perang ini benar-benar berakhir,” katanya melalui aplikasi obrolan.
Baca Juga: Gen Z Dianggap Rentan Terkena Depresi, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Meskipun suasana penuh harapan, ketegangan masih terasa. Seorang pengemudi buldoser dilaporkan tewas akibat serangan rudal Israel di Gaza tengah.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka melakukan serangan terhadap tersangka yang dianggap mengancam pasukan mereka.
Selain itu, tembakan diarahkan pada kendaraan mencurigakan yang dianggap melanggar ketentuan perjanjian.
Selama perang, sekitar 650.000 warga Palestina mengungsi dari Gaza utara.
Konflik ini bermula dari serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 orang.
Sebaliknya, lebih dari 47.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, menurut laporan kementerian kesehatan Gaza.
Baca Juga: KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Tiga Posisi Strategis, Cek Detail dan Syaratnya
Kini, lebih dari 300.000 warga Palestina telah kembali ke wilayah utara, meski sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat pemboman.
Hamas melaporkan bahwa pengungsi membutuhkan lebih dari 135.000 tenda untuk membangun kembali kehidupan mereka di tengah reruntuhan.
Kehancuran yang meluas membuat banyak warga harus memulai dari nol. Di tengah harapan dan ketidakpastian, mereka tetap bertekad untuk kembali dan bertahan di tanah mereka.***(LL)
Artikel Terkait
Indonesia Dorong Gencatan Senjata Gaza dan Perlindungan Pengungsi di Sidang PBB
Israel Serang Rumah Sakit Indonesia di Gaza, BKSAP: Tindakan yang Biadab
Keluarga Sandera Israel Kritik Menteri Keuangan atas Penentangan Kesepakatan Gaza
Itamar Ben-Gvir Ancam Mundur jika Netanyahu Setujui Gencatan Senjata Gaza
Terwujudnya Gencatan Senjata di Gaza, Mulai dari Pembebasan Sandera, Hingga Warga Palestina Pulang ke Puing-Puing Kehidupan