Senin, 22 Desember 2025

Itamar Ben-Gvir Ancam Mundur jika Netanyahu Setujui Gencatan Senjata Gaza

Photo Author
- Rabu, 15 Januari 2025 | 10:00 WIB
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir. (Foto: reuters.com)
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir. (Foto: reuters.com)

ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, memperingatkan akan mengundurkan diri dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Hal itu akan ia lakukan jika kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera yang tengah dinegosiasikan disetujui. 

Ancaman ini muncul di tengah tekanan terhadap Netanyahu untuk segera mencapai kesepakatan dalam perundingan yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.  

Ben-Gvir menyebut kesepakatan tersebut sebagai "penyerahan yang berbahaya" kepada Hamas. 

Baca Juga: 408 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi dari Arab Saudi, Ternyata Ini Kesalahan Mereka

"Ini adalah kesempatan terakhir kita untuk mencegah kesepakatan itu terjadi dan memastikan bahwa pengorbanan lebih dari 400 tentara IDF di Gaza tidak sia-sia," ujar Ben-Gvir melalui unggahannya di platform X pada Selasa, 14 Januari 2025.

Selain Ben-Gvir, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich juga menolak kesepakatan tersebut, meskipun ia tidak mengancam akan keluar dari koalisi pemerintahan. 

Smotrich menegaskan bahwa Israel seharusnya melanjutkan operasi militernya di Gaza hingga Hamas benar-benar menyerah. 

"Israel tidak boleh menyerah pada kelompok militan ini setelah serangan berdarah pada 7 Oktober 2023," kata Smotrich.  

Baca Juga: Kebersihan Emosional, Cara Generasi Z Menjaga Kesehatan Mental di Era Modern

Serangan Hamas pada 7 Oktober menyebabkan lebih dari 1.200 warga Israel tewas dan lebih dari 250 orang disandera. 

Sejak saat itu, lebih dari 46.000 orang di Gaza dilaporkan tewas akibat serangan balasan Israel, sementara sebagian besar wilayah Gaza hancur dan penduduknya mengungsi.  

Meskipun ada penolakan dari sebagian menteri, mayoritas kabinet Netanyahu diperkirakan mendukung kesepakatan gencatan senjata bertahap yang mencakup penghentian konflik dan pembebasan sandera. 

Namun, beberapa keluarga sandera khawatir kesepakatan ini hanya akan membebaskan sebagian dari 98 sandera yang tersisa, meninggalkan lainnya dalam ketidakpastian.  

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X