Senin, 22 Desember 2025

Terwujudnya Gencatan Senjata di Gaza, Mulai dari Pembebasan Sandera, Hingga Warga Palestina Pulang ke Puing-Puing Kehidupan

Photo Author
- Senin, 20 Januari 2025 | 09:00 WIB
Warga Palestina yang mengungsi berjalan melewati reruntuhan bangunan saat mereka mencoba kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza utara. (Foto: reuters.com)
Warga Palestina yang mengungsi berjalan melewati reruntuhan bangunan saat mereka mencoba kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza utara. (Foto: reuters.com)

ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Momen penuh haru terjadi pada hari Minggu ketika tiga sandera Israel akhirnya dipertemukan kembali dengan ibu mereka, sementara gencatan senjata membawa jeda dalam konflik panjang yang telah menghancurkan Gaza selama 15 bulan. 

Di tengah kegembiraan dan kesedihan, dunia menyaksikan babak baru dari kisah memilukan di Timur Tengah.  

Di Tel Aviv, ratusan warga Israel berkumpul dengan air mata haru di sebuah alun-alun di luar markas pertahanan. 

Mereka menyaksikan siaran langsung dari Gaza yang menunjukkan Romi Gonen, Doron Steinbrecher, dan Emily Damari dibawa ke kendaraan Palang Merah oleh pejuang Hamas.

Baca Juga: Gen Z Wajib Nyimak, Ini Dia Tips Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat untuk Siapkan Masa Depan Cerah

Ketiganya tampak selamat setelah berbulan-bulan menjadi sandera.  

Militer Israel merilis video yang menunjukkan mereka dalam kondisi stabil.

Emily Damari, yang terluka parah hingga kehilangan dua jarinya saat penculikan, terlihat tersenyum sambil memeluk ibunya dengan tangan yang masih diperban. 

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengungkapkan rasa syukur melalui panggilan telepon kepada seorang komandan militer, mengatakan, "Katakan pada mereka, seluruh bangsa menyambut kalian kembali. Selamat datang di rumah."  

Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Surgawi di Pulau Morotai, Sejarah, Destinasi, dan Kuliner Khasnya

Ketiga wanita tersebut dirawat di Pusat Medis Sheba dan dinyatakan dalam kondisi baik. 

Mereka adalah bagian dari lebih dari 250 orang yang diculik dalam serangan Hamas di Israel pada Oktober 2023, yang juga menewaskan lebih dari 1.200 orang Israel.  

Harga yang Mahal untuk Gencatan Senjata

Gencatan senjata ini tidak hanya membawa harapan, tetapi juga menggambarkan harga mahal yang harus dibayar oleh kedua belah pihak. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X