Dukung atau Jatuh, PM Prancis Sebastien Lecornu Didesak Terapkan Pajak 2 Persen untuk Miliarder

ESENSI.TV, PRANCIS - Nasib politik Perdana Menteri Prancis Sébastien Lecornu kini ditentukan oleh satu isu besar, yaitu pajak untuk orang super kaya. 

Jika kebijakan itu tidak masuk ke dalam rancangan anggaran 2026, ia terancam kehilangan dukungan Partai Sosialis yang sewaktu-waktu bisa menjatuhkannya lewat mosi tidak percaya.

Partai Sosialis menuntut agar pemerintah memasukkan pajak kekayaan sebesar 2% terhadap kelompok 0,01% warga terkaya Prancis. 

Usulan yang dikenal sebagai “pajak Zucman” ini digagas oleh ekonom Gabriel Zucman dan mendapat dukungan luas dari publik. 

Namun, di sisi lain kebijakan ini membuat Lecornu berhadapan dengan sekutu kanan serta kalangan pengusaha yang khawatir dampaknya bagi iklim investasi.

Baca Juga: Hakim Vonis Mati Sambo Gagal Jadi Hakim Agung, Tak Kantongi Satu pun Suara di DPR

Pajak Zucman dan Dampaknya

Zucman menyebut, selama 15 tahun terakhir kekayaan para miliarder Prancis meningkat pesat, sementara kontribusi pajak penghasilan mereka nyaris tidak ada.

Ia memperkirakan, pajak 2% untuk kekayaan di atas 100 juta euro hanya akan menyasar sekitar 1.800 rumah tangga, tetapi bisa menghasilkan hingga 20 miliar euro per tahun. 

Dana ini diharapkan dapat menekan defisit anggaran Prancis yang saat ini mencapai 5,4% dari PDB—terbesar di zona euro.

Meski begitu, sekelompok ekonom yang menulis di harian Le Monde memprediksi hasil pajak hanya sekitar 5 miliar euro dan memperingatkan potensi kaburnya para orang kaya ke luar negeri.

Baca Juga: Liverpool Menang Dramatis, Atletico Takluk oleh Gol Menit Akhir Van Dijk

Dukungan Publik Meluas

Jajak pendapat terbaru Ifop menunjukkan 86% warga Prancis mendukung usulan pajak ini, termasuk mayoritas pendukung Presiden Emmanuel Macron.