Senin, 22 Desember 2025

Netanyahu Percepat Serangan ke Gaza, Hamas Sebut Perang Brutal Terhadap Warga Sipil

Photo Author
- Kamis, 21 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Israel serang Kota Gaza, Hamas tuding Netanyahu hambat gencatan senjata demi lanjutkan perang. (Foto: Instagram @b.netenyahu)
Israel serang Kota Gaza, Hamas tuding Netanyahu hambat gencatan senjata demi lanjutkan perang. (Foto: Instagram @b.netenyahu)

ESENSI.TV, GAZA - Konflik berkepanjangan di Jalur Gaza memasuki babak baru. Militer Israel pada Rabu (20/8) mengumumkan telah memulai operasi pendahuluan untuk merebut Kota Gaza, sekaligus mengerahkan puluhan ribu tentara cadangan. 

Langkah ini diambil meski tekanan internasional semakin besar agar Israel menghentikan serangan dan memberi ruang bagi tercapainya gencatan senjata dengan Hamas.

Juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin, menyebut pasukan Israel kini menguasai pinggiran Kota Gaza. 

Menurutnya, Hamas yang sebelumnya memiliki kekuatan terorganisir kini hanya beroperasi sebagai kelompok gerilya yang kacau dan babak belur.

Baca Juga: Hadapi Pelecehan Rasial Setelah Gagal Penalti, Mathys Tel Tegaskan Tidak Akan Terpengaruh

Israel menyatakan operasi ini akan diperluas hingga ke pusat kota, yang dianggap sebagai benteng utama Hamas.

Sebelumnya, seorang pejabat militer Israel sempat mengatakan bahwa tentara cadangan baru akan dikerahkan pada September, memberi ruang bagi mediator untuk menjembatani kesepakatan gencatan senjata. 

Namun, bentrokan antara pasukan Israel dan Hamas di Gaza membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mempercepat jadwal serangan.

Netanyahu sendiri menghadapi tekanan politik dari dua sisi. Banyak sekutu internasional, termasuk negara-negara Barat, mendesaknya untuk mempertimbangkan kembali operasi darat karena dikhawatirkan menimbulkan korban sipil yang lebih besar. 

Baca Juga: Tips Belajar Tanpa Stress Ala Gen Z yang Efektif dan Praktis

Namun, dari dalam negeri, sayap kanan koalisi pemerintah justru mendesak perang dilanjutkan hingga Hamas benar-benar dikalahkan, bahkan disertai dorongan aneksasi wilayah.

Pemerintah Israel menyatakan siap mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga sipil sebelum operasi besar-besaran dimulai. 

Namun, lembaga keagamaan di Yerusalem melaporkan beberapa lingkungan di sekitar gereja Katolik di Gaza sudah mulai menerima pemberitahuan evakuasi.

Di sisi lain, Hamas menuduh Netanyahu sengaja menghalangi kesepakatan gencatan senjata. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X