ESENSI.TV, KOLOMBIA - Kolombia kembali berduka. Harapan kesembuhan bagi Miguel Uribe, senator berusia 39 tahun sekaligus calon presiden yang menjadi korban penembakan brutal pada acara kampanye, akhirnya pupus.
Setelah berjuang selama dua bulan di rumah sakit akibat luka tembak di kepala, Uribe meninggal dunia pada Senin (11/8) dini hari.
Penembakan terhadap Uribe terjadi pada 7 Juni lalu di Bogota, saat ia tengah berupaya meraih nominasi partainya untuk Pemilihan Presiden 2026.
Serangan tersebut disebut sebagai aksi kekerasan politik terburuk dalam hampir dua dekade terakhir, mengingatkan warga Kolombia pada era 1980-an dan 1990-an ketika empat kandidat presiden dibunuh dalam aksi terpisah yang dikaitkan dengan kartel narkoba.
Baca Juga: Misbakhun Tegaskan Layanan Pembukaan Blokir Rekening PPATK Gratis Tanpa Biaya
Kabar duka ini disampaikan oleh sang istri, Maria Claudia Tarazona, melalui media sosial.
“Aku memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan jalan agar aku bisa belajar hidup tanpamu. Beristirahatlah dalam damai, cinta sejatiku, aku akan merawat anak-anak kita," ungkapnya penuh kesedihan.
Rumah Sakit Santa Fe Foundation di Bogota, tempat Uribe dirawat dan beberapa kali menjalani operasi, mengungkapkan bahwa kondisinya memburuk akibat pendarahan di sistem saraf pusat.
Pada Senin pukul 01.56 waktu setempat (06.56 GMT), Uribe dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga: Banding Crystal Palace Ditolak CAS, Tiket Liga Europa Melayang ke Nottingham Forest
Presiden Kolombia Gustavo Petro turut menyampaikan belasungkawa dan menyerukan agar penyelidikan dilakukan secara mendalam, bahkan dengan melibatkan ahli internasional.
“Setiap kali seorang warga Kolombia dibunuh, itu adalah kekalahan bagi Kolombia dan bagi seluruh kehidupan,” tulisnya di X.
Enam orang telah ditangkap terkait kasus ini, termasuk seorang remaja 15 tahun yang diduga sebagai pelaku penembakan.
Dalam rekaman penangkapannya, remaja itu mengaku disewa oleh pengedar narkoba lokal.
Artikel Terkait
Kanada Jatuhkan Bantuan Udara ke Gaza, Kecam Tindakan Israel yang Halangi Distribusi
Panglima Militer Israel Tolak Perluasan Perang Gaza, Netanyahu Didesak Hentikan Operasi
Israel Setujui Rencana Ambil Alih Kota Gaza, Kritik Mengalir dari Dalam dan Luar Negeri
Palestine Action Dilarang, Ribuan Demonstran Pro Palestina Ditangkap Polisi di Inggris
Netanyahu Pastikan Serangan Baru ke Gaza Segera Dimulai, Dunia Peringatkan Krisis Kemanusiaan Kian Menggila