Di antara korban terdapat seorang konsultan medis terkemuka bernama Ahmad Qandil. Hingga saat ini, IDF belum memberikan tanggapan atas serangan tersebut.
Baca Juga: 5 Buah Lokal yang Aman untuk Penderita Gula Darah Tinggi dan Kaya Nutrisi
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa lebih dari 58.000 orang telah tewas sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023.
Dalam 24 jam terakhir saja, korban tewas bertambah 139 jiwa, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Namun, kementerian tidak merinci berapa jumlah pejuang bersenjata dalam angka tersebut.
Di sisi diplomatik, harapan akan adanya gencatan senjata kembali meredup.
Steve Witkoff, utusan Timur Tengah dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump, menyatakan berharap akan ada kemajuan dalam negosiasi yang sedang berlangsung di Qatar.
Ia berencana bertemu pejabat Qatar di sela-sela final Piala Dunia Antarklub. Namun, sumber dari Palestina dan Israel menyebutkan bahwa perundingan menemui jalan buntu, terutama terkait dengan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Baca Juga: Biar Nggak Ngelos! Ini Pentingnya Rutin Kencangkan Baut Motor agar Tak Gampang Bergetar di Jalan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan mengumpulkan para menteri pada Minggu malam untuk membahas kelanjutan pembicaraan.
Dalam pernyataan video di Telegram, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan mengabaikan tuntutan utama, yaitu pembebasan semua sandera, penghancuran Hamas, dan jaminan bahwa Gaza tidak akan menjadi ancaman kembali.
Sementara itu, keluarga para sandera terus melakukan aksi di depan kantor Netanyahu di Yerusalem, mendesak pemerintah untuk segera mencapai kesepakatan, meskipun harus mengakhiri perang.
Jon Polin, ayah dari Hersh Goldberg-Polin yang tewas di tangan penculiknya pada Agustus 2024, menyuarakan keinginan publik Israel untuk mengakhiri konflik demi keselamatan para sandera.
Baca Juga: 7 Platform Freelance Favorit Gen Z Pemula: Cocok Buat Cari Cuan Tanpa Pengalaman Tinggi
Pemerintah Israel juga tengah merancang rencana untuk memindahkan ratusan ribu warga Gaza ke Rafah selatan, yang disebut sebagai 'kota kemanusiaan' oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.
Artikel Terkait
Usai Perang dengan Iran, Israel Fokus Pulangkan Sandera dan Tekan Hamas di Gaza
Serangan Terbaru Israel Tewaskan 58 Warga Gaza, Perundingan Damai Masih Mandek
Krisis Kemanusiaan Gaza Semakin Buruk, Pakar PBB Desak Boikot Global atas Israel
Serangan Dekat Klinik Gaza Tewaskan 10 Anak, Gencatan Senjata Masih Belum Jelas
Dilanda Malnutrisi, Perjuangan Ibu Hamil di Gaza di Tengah Kelaparan dan Perang Semakin Berat