Senin, 22 Desember 2025

Bentrok Berdarah Kembali Guncang Kenya, 16 Orang Tewas Diduga Ditembak Polisi

Photo Author
- Kamis, 26 Juni 2025 | 09:00 WIB
Demonstran Kenya bentrok dengan polisi, Amnesty sebut 16 orang tewas dalam aksi protes nasional. (Foto: Instagram @ctgneurope)
Demonstran Kenya bentrok dengan polisi, Amnesty sebut 16 orang tewas dalam aksi protes nasional. (Foto: Instagram @ctgneurope)

Baca Juga: Menantang Adrenalin di Ondo Langit, Surga Tersembunyi di Tepi Jurang Sepakung

Lembaga tersebut menyoroti penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat keamanan selama pengamanan aksi unjuk rasa.

Di tengah ketegangan tersebut, Otoritas Pengawasan Kepolisian Independen (IPOA) mencatat sedikitnya 61 orang telah ditangkap selama aksi. 

Sementara itu, Rumah Sakit Nasional Kenyatta di Nairobi melaporkan menerima 107 korban luka, sebagian besar akibat luka tembak. 

Namun, pihak rumah sakit menyatakan tidak ada korban jiwa di fasilitas mereka.

Tragisnya, satu petugas keamanan dari perusahaan listrik nasional Kenya Power juga menjadi korban. 

Baca Juga: Bebas Stres dan Lebih Fokus! Ini Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki Lewat Teknik Grounding

Ia ditembak mati saat menjalankan tugas patroli di kantor pusat perusahaan di Nairobi.

Di tengah aksi, massa besar dilaporkan bergerak mendekati Gedung Negara, kediaman resmi presiden. 

Momen tersebut sempat disiarkan secara langsung oleh saluran TV lokal NTV dan KTN. 

Namun, kedua stasiun televisi itu kemudian dihentikan siarannya oleh pemerintah karena menolak perintah penghentian siaran langsung. 

Untungnya, pengadilan di Nairobi segera menangguhkan perintah tersebut, sehingga siaran dapat kembali dilanjutkan.

Baca Juga: Kenali Plus Minus Cuci Mobil Hidrolik, Solusi Praktis yang Perlu Diwaspadai Risikonya

Protes tak hanya terjadi di ibu kota Nairobi, tapi juga menyebar ke kota-kota lain seperti Mombasa, Kitengela, Kisii, Matuu, dan Nyeri. 

Kematian seorang blogger dan guru muda bernama Albert Ojwang yang terjadi baru-baru ini dalam tahanan polisi turut memicu kemarahan publik. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X