Senin, 22 Desember 2025

Trump dan Elon Musk Pecah Kongsi, Dari Pendukung Setia Kini Jadi Lawan Politik

Photo Author
- Sabtu, 7 Juni 2025 | 09:00 WIB
Trump dan Musk bersalaman di Oval Office sebelum pecah kongsi. (Foto: Instagram @potus)
Trump dan Musk bersalaman di Oval Office sebelum pecah kongsi. (Foto: Instagram @potus)

Baca Juga: Pantai Indrayanti, Surga Tersembunyi di Gunungkidul dengan Fasilitas Lengkap dan Pemandangan Memukau

Pernyataan Trump pun langsung dibalas oleh Musk melalui media sosial. 

Perseteruan ini semakin memanas ketika Trump menyarankan penghentian semua subsidi dan kontrak pemerintah untuk perusahaan-perusahaan Musk, termasuk Tesla dan SpaceX. 

Musk tak tinggal diam. Ia mengisyaratkan kemungkinan membentuk partai politik baru dan menyuarakan dukungan untuk seruan pemakzulan Trump dari salah satu pendukung sayap kanannya, Ian Miles Cheong.

Pada masa keemasannya, hubungan Trump dan Musk di Washington sangat luar biasa. 

Baca Juga: Kesempatan Berkarier di Pemerintahan, Bappeda DKI Cari Tenaga Ahli IT Berpengalaman

Trump memberi akses dan pengaruh besar kepada Musk di lingkungan Gedung Putih. 

Musk bahkan menghabiskan hampir $300 juta untuk mendukung kampanye Trump dan Partai Republik, serta berperan aktif dalam membentuk kebijakan lewat Departemen Efisiensi Pemerintah yang dibentuknya.

Namun, perubahan drastis terjadi hanya dalam hitungan hari. Trump yang sempat mengadakan acara perpisahan khusus untuk Musk dan menyatakan bahwa “Elon sebenarnya tidak akan pergi,” kini harus menerima kenyataan bahwa mantan sekutunya berubah menjadi salah satu pengkritik terbesarnya.

Seorang pejabat Gedung Putih bahkan mengaku kaget dengan perubahan sikap Musk yang tiba-tiba. Ia menyebut seluruh staf di West Wing terkejut atas apa yang terjadi.

Baca Juga: 5 Tips Solo Traveling Aman untuk Perempuan saat Berpetualang ke Daerah Pedesaan yang Minim Fasilitas

Pihak Musk, termasuk juru bicara dan lembaga pendanaan politiknya, America PAC, tidak memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi dari media. 

Sementara itu, Gedung Putih dalam pernyataannya menyebut perpecahan ini sebagai 'episode yang tidak menguntungkan dari Elon, yang kecewa karena RUU One Big Beautiful tidak mencakup kebijakan yang diinginkannya.'***(LL)

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X