ESENSI.TV, POLANDIA - Pemilihan presiden Polandia baru saja menghasilkan kejutan besar bagi arah politik negara tersebut.
Karol Nawrocki, kandidat nasionalis yang didukung oleh Partai Hukum dan Keadilan (PiS), berhasil memenangkan kontestasi ini dengan selisih suara yang sangat tipis.
Kemenangan ini diperkirakan akan memperumit jalannya pemerintahan Perdana Menteri Donald Tusk yang selama ini berupaya mengembalikan Polandia ke jalur integrasi yang lebih erat dengan Uni Eropa.
Menurut hasil resmi dari komisi pemilihan umum, Nawrocki meraih 50,89% suara, mengalahkan kandidat dari Koalisi Sipil (KO), Rafal Trzaskowski, yang sebelumnya sempat mengklaim kemenangan berdasarkan hasil jajak pendapat sementara.
Baca Juga: 4 Tips Efektif Merawat Rantai Motor agar Tahan Lama dan Terhindar dari Suara Kasar Mengganggu
Nawrocki, seorang sejarawan konservatif dan petinju amatir, menyatakan pemilu ini sebagai bentuk referendum rakyat terhadap kebijakan pemerintahan Tusk yang telah berjalan selama 18 bulan terakhir.
Kemenangan Nawrocki menandai kelanjutan dominasi kubu konservatif di jabatan presiden setelah sebelumnya dipegang oleh Andrzej Duda, yang juga berasal dari kubu PiS.
Dalam masa jabatannya, Duda sering menggunakan hak veto untuk menggagalkan reformasi yang diusulkan pemerintah Tusk, terutama dalam hal reformasi sistem peradilan.
Nawrocki diperkirakan akan mengikuti jejak yang sama, yang berpotensi memperpanjang kebuntuan politik di negara itu.
Reformasi peradilan yang dilakukan oleh PiS sebelumnya telah menyebabkan ketegangan antara Polandia dan Uni Eropa.
Brussels menggugat Polandia karena menilai perubahan prosedur pengangkatan hakim tidak menjamin independensi lembaga peradilan.
Keputusan Mahkamah Konstitusi Polandia yang mempertanyakan keutamaan hukum UE semakin memperkeruh hubungan tersebut.
Dalam pidato pascapemilu, Nawrocki menekankan komitmennya terhadap keamanan nasional, kekuatan ekonomi, serta perlindungan terhadap kelompok rentan.
Artikel Terkait
Jerman Ancam Tindak Keras Israel, Evaluasi Dukungan Militer akibat Krisis Gaza
Distribusi Bantuan di Gaza Ricuh Menewaskan Dua Orang, PBB Tolak Skema Israel yang Dinilai Tak Netral
Harvard Menang di Pengadilan, Upaya Trump Batasi Mahasiswa Asing Diblokir Hakim
Meski Akhiri Masa Tugas di Pemerintahan, Elon Musk danTrump Tetap Tampil Kompak
Lebih dari 30 Warga Gaza Tewas Ditembak Saat Antre Makanan, Israel dan Saksi Mata Saling Bantah Versi Kejadian