ESENSI.TV, AMERIKA SERIKAT - Hubungan antara Donald Trump dan Elon Musk yang dulunya erat kini berubah drastis.
Dua sosok berpengaruh dalam politik dan teknologi Amerika Serikat ini kini saling menyerang secara terbuka, mengakhiri aliansi yang dulunya strategis dan saling menguntungkan.
Perselisihan ini menimbulkan kehebohan di Gedung Putih dan mengejutkan banyak pihak, mengingat peran besar Musk dalam mendukung Trump selama masa kampanye lalu.
Pertemuan tertutup Trump dengan para pejabat Gedung Putih pada hari Rabu awalnya tidak mengindikasikan adanya masalah besar.
Baca Juga: Gabriel Magalhaes Perpanjang Masa Bakti di Arsenal, Siap Jadi Pilar Utama untuk Tahun Mendatang
Namun, dalam pertemuan itu Trump menyampaikan rasa frustrasinya terhadap kritik Musk terhadap rancangan undang-undang pajak dan pengeluaran pemerintah yang sedang digagas.
Meski kecewa, Trump saat itu masih menahan diri agar tidak memutus hubungan dengan Musk, karena ia menilai miliarder itu masih punya pengaruh penting menjelang pemilu paruh waktu 2026.
Namun semuanya berubah keesokan harinya. Trump murka setelah Musk, melalui platform X miliknya, melontarkan kritik tajam terhadap RUU pajak Trump dan menyebutnya sebagai 'kekejian yang menjijikkan.'
Musk bahkan menyatakan akan menentang siapa pun dari Partai Republik yang mendukung kebijakan tersebut.
Baca Juga: Cuan dari Rumah!, Ini Dia Ide Usaha di Bawah 5 Juta yang Cocok untuk Gen Z
Menurut Kantor Anggaran Kongres, RUU itu akan menambah utang publik AS sebesar $2,4 triliun dari total $36,2 triliun.
Jumatnya, Trump dikabarkan tidak ingin lagi berbicara dengan Musk. Tidak ada komunikasi yang direncanakan antara keduanya.
Trump bahkan secara pribadi menyebut Musk sebagai sosok yang tidak konsisten.
Dalam pertemuan resmi bersama Kanselir Jerman Friedrich Merz di Ruang Oval, ia secara terbuka mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa dengan mantan penasihat dekatnya tersebut.
Artikel Terkait
Lebih dari 30 Warga Gaza Tewas Ditembak Saat Antre Makanan, Israel dan Saksi Mata Saling Bantah Versi Kejadian
Karol Nawrocki Menang Pilpres Polandia, Tantangan Baru bagi Pemerintahan Pro Uni Eropa
Lee Jae Myung Resmi Jadi Presiden Korea Selatan, Janji Pulihkan Ekonomi dan Stabilitas Politik Pasca Krisis Militer
Euforia Berubah Petaka, 11 Nyawa Melayang dalam Perayaan Kemenangan RCB di Bengaluru, India
Trump Kembali Larang Masuk Warga dari 12 Negara, Dunia Internasional Bereaksi Keras