ESENSI.TV, JAKARTA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, berpidato di hadapan Kongres pada Rabu, 24 Juli 2024 dengan harapan dapat meningkatkan dukungan AS untuk melanjutkan serangannya terhadap Hamas dan musuh-musuh lainnya.
Dukungan Amerika Retak
Namun, boikot terhadap penampilannya oleh beberapa Anggota Parlemen Demokrat dan protes yang diperkirakan akan terjadi di luar, menyoroti bagaimana tindakan pemerintah garis kerasnya dalam perang yang menghancurkan Gaza membuka keretakan dalam dukungan lama Amerika terhadap negaranya.
Sambutan Hangat
Netanyahu dijamin mendapat sambutan hangat dari para legislator Republik yang mengatur pidatonya di ruang sidang DPR, suatu penampilan yang menjadikannya pemimpin asing pertama yang menyampaikan pidato pada sidang gabungan Kongres sebanyak 4 kali melampaui Winston Churchill.
Boikot oleh Demokrat
Banyak demokrat dan politikus independen Barenie Sanders berencana memboikot kehadiran Netanyahu. Namun, ketidakhadiran yang paling menonjol adalah Wakil Presiden Kamala Harris yang menjabat sebagai presiden Senat, mengatakan bahwa perjalanan yang telah dijadwalkan lama akan membuatnya tidak hadir pada sidang tersebut.
Baca Juga: PBNU: 5 Nahdliyin Yang Bertemu Presiden Israel Tak Paham Geopolitik
Selain itu, Demokrat berikutnya yakni Senator Patty Murray dari Washington juga menolak untuk hadir. Disamping itu, Partai Republik menyoroti ketidakhadiran Kamala Harris, calon presiden terdepan dari Partai Demokrat sebagai tanda ketidaksetiaan dirinya terhadap sekutu. Tetapi, calon wapres mantan presiden Donal Trump, JD Vance, mengatakan jika kampanye juga akan membuatnya tidak hadir dalam pidato Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: Masuk Daftar Hitam di PBB, Israel Membahayakan Anak-anak
Kemudian, di luar Capitol, para demonstran yang marah atas kematian hampir 40.000 warga Palestina atau atas ketidakmampuan Netanyahu untuk membebaskan sandera Israel dan Amerika yang disandera oleh Hamas dan militan lain pada jam-jam pertama perang Israel-Hamas, menjanjikan protes besar-besaran.
Citra Negarawan Netanyahu
Netanyahu berharap dapat menampilkan citra negarawan yang tangguh dan disegani di hadapan khalayak domestik yang semakin kritis di Israel. Hal tersebut mungkin sulit dilakukan mengingat adanya perpecahan yang besar di antara warga Amerika atas tindakan Netanyahu dalam perang.
Baca Juga: Hamas Terima Tawaran Gencatan Senjata, Israel Lanjutkan Serangan ke Rafah
Banyak Demokrat yang mendukung Israel, tetapi kritis terhadap Netanyahu melihat pidato Ketua DPR Mike Johnson sebagai upaya Partai Republik untuk menampilkan dirinya sebagai partai yang paling setia kepada Israel dan untuk memberi Netanyahu penangguhan hukuman politik yang sangat dibutuhkan.
Demokrat yang Turut Hadir
Namun, banyak Demokrat berencana untuk menghadiri pidato tersebut meskipun mereka mengkritik Netanyahu, termasuk Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer yang menyerukan pemilihan umum baru di Israel dalam pidatonya di bulan Maret lalu. Dirinya mengatakan saat itu bahwa Netanyahu telah “kehilangan jalannya” dan merupakan hambatan bagi perdamaian di wilayah tersebut di tengah krisis kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga: Presiden Jokowi: Israel Wajib Taat Mahkamah Internasional, Hentikan Serangan ke Palestina
Netanyahu juga akan bertemu dengan Biden dan Harris pada hari Kamis mendatang, dan Trump di Mar-a-Laga pada hari Jum’at. Dalam hal ini, AS adalah sekutu terpenting Israel, pemasok senjata, dan sumber bantuan militer saat israel berjuang untuk menghancurkan Hamas sejak menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 lalu. (SK)
Artikel Terkait
Kongres Dunia Hukum Kesehatan ke-28: Layanan Kesehatan Sesuai Kebutuhan Masyarakat
BPOM Perintahkan Roti Okko Ditarik dari Peredaran!
Komponis Felix Mendelssohn, Seorang Jenius Musikal
Komposer Era Barok, George Frideric Handel
Ngaku Khilaf, Aksi Arogan Oknum Polisi Terhadap Pengendara ini Berujung Permohonan Maaf dan Berakhir Damai
Usulan KADI Terkait Bea Cukai Masuk Anti Dumping Ternyata Langgar Aturan WTO, Tak Ada Hubungannya Dengan Keramik Impor!