Felix Mendelssohn adalah seorang komponis, pianis, dan konduktor terkenal dari Jerman yang lahir pada 3 Februari 1809 di Hamburg dan meninggal pada 4 November 1847 di Leipzig. Mendelssohn berasal dari keluarga Yahudi terkemuka; kakeknya adalah filsuf terkenal Moses Mendelssohn. Meskipun demikian, keluarganya memutuskan untuk memeluk agama Kristen pada awal abad ke-19, dan Felix dibaptis pada tahun 1816.
Baca Juga: Presiden Gus Dur: Sang Kyai Penikmat Musik
Mendelssohn adalah seorang anak yang sangat berbakat, mulai belajar piano sejak usia dini. Pada usia sembilan tahun, ia telah menulis beberapa karya musik. Salah satu karyanya yang paling terkenal, Octet for Strings, ditulis saat ia berusia enam belas tahun, dan Overture to A Midsummer Night's Dream pada usia tujuh belas tahun.
Baca Juga: Manfaat Musik untuk Kesehatan
Selain bakat musiknya yang luar biasa, Mendelssohn juga dikenal karena kemampuannya sebagai konduktor. Dia adalah salah satu konduktor pertama yang menggunakan tongkat konduktor untuk mengatur tempo orkestra. Mendelssohn juga memainkan peran penting dalam kebangkitan kembali karya-karya Johann Sebastian Bach, terutama melalui penampilannya yang terkenal dari St. Matthew Passion pada tahun 1829.
Baca Juga: Pengaruh Musik terhadap Generasi Z
Pada tahun 1835, Mendelssohn menjadi direktur musik Gewandhaus Orchestra di Leipzig, di mana dia tetap aktif hingga akhir hidupnya. Selain itu, dia mendirikan Konservatorium Leipzig pada tahun 1843, yang kemudian menjadi salah satu institusi musik paling bergengsi di Jerman pada abad ke-19.
Mendelssohn menikah dengan Cécile Jeanrenaud pada tahun 1837, dan mereka memiliki lima anak. Kehidupan pribadinya relatif tenang dan bahagia. Namun, kematian mendadak saudara perempuannya, Fanny Mendelssohn, pada bulan Mei 1847, sangat mempengaruhi kesehatannya. Enam bulan kemudian, Mendelssohn mengalami stroke dan meninggal pada usia 38 tahun.
Sebagai komponis, karya-karya Mendelssohn mencerminkan perpaduan antara gaya klasik dan romantis. Beberapa karyanya yang paling terkenal termasuk Symphony No. 4 (Italian), Violin Concerto in E Minor, Songs Without Words, dan oratorio Elijah. Warisannya dalam dunia musik tetap abadi, baik melalui komposisi maupun kontribusinya dalam memajukan karier banyak musisi kontemporer
Artikel Terkait
Mengenang Legenda Musik Indonesia: Perjalanan Sejati Chrisye
Queen: Memahkotai Kehormatan dalam Dunia Musik
Pengaruh Musik terhadap Generasi Z
Manfaat Musik untuk Kesehatan
Inilah Daftar Konser Musik 2024 di Indonesia, Mulai K-Pop Sampai Band Metal
6 Alat Musik Tradisional Khas Pulau Kalimantan Nan Seksi