ESENSI.TV, NIGERIA - Kekurangan dana yang semakin parah membuat UNICEF menghadapi tantangan besar dalam menyediakan bantuan gizi bagi anak-anak di Ethiopia dan Nigeria.
Dalam waktu dua bulan ke depan, persediaan makanan bergizi yang sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan anak-anak dari kekurangan gizi akut diperkirakan akan habis.
Situasi ini diperburuk oleh pemotongan bantuan luar negeri, termasuk penghentian sementara bantuan dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.
Menurut UNICEF, sekitar 1,3 juta anak di bawah usia lima tahun di kedua negara tersebut terancam kehilangan akses ke dukungan gizi penting tahun ini.
Baca Juga: XLSmart Tunjuk Arsjad Rasjid Jadi Komut
Makanan terapi siap saji, yang menjadi andalan dalam perawatan anak-anak dengan kekurangan gizi akut, diperkirakan akan habis pada bulan Mei di Ethiopia.
Akibatnya, sebanyak 70.000 anak yang bergantung pada makanan ini tidak akan mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
“Kami menghadapi kenyataan pahit bahwa tanpa suntikan dana baru, rantai pasokan makanan darurat ini akan berhenti. Ini berarti ribuan anak di Ethiopia yang bergantung pada makanan khusus ini akan kehilangan akses perawatan yang bisa menyelamatkan hidup mereka, Jika perawatan ini terhenti, nyawa mereka benar-benar dalam bahaya," kata Kitty Van der Heijden, Wakil Direktur Eksekutif UNICEF, dikutip pada Sabtu, 22 Maret 2025.
Baca Juga: Hetifah: Kekalahan Timnas di Australia Mengecewakan, tapi Perjuangan Belum Berakhir
Situasi di Nigeria tak kalah mengkhawatirkan. Persediaan makanan untuk 80.000 anak yang mengalami kekurangan gizi parah diperkirakan akan habis bahkan lebih cepat, yaitu pada akhir bulan ini.
Van der Heijden membagikan pengalamannya saat mengunjungi sebuah rumah sakit di Maiduguri, di mana ia bertemu dengan seorang anak yang mengalami kekurangan gizi begitu parah hingga kulitnya terkelupas.
Krisis pendanaan ini memang tidak datang tiba-tiba. Dalam beberapa tahun terakhir, donasi global untuk badan-badan PBB, termasuk UNICEF, terus menurun.
Kondisi ini semakin memburuk ketika pemerintahan Trump memberlakukan penghentian sementara selama 90 hari untuk seluruh bantuan luar negeri AS, yang dimulai sejak hari pertama ia kembali menjabat pada Januari.
Baca Juga: Bangkit dari Kesepian Ala Gen Z: 10 Cara Jitu Membangun Koneksi Baru
Artikel Terkait
Di Tengah Upaya Trump Perbaiki Hubungan, Ketegangan Rusia-Inggris Justru Memuncak Hingga Saling Usir Diplomat
AS Gempur Houthi di Yaman, Trump Peringatkan Iran Akan Tanggung Jawab Penuh
Gaza Kembali Membara: Serangan Israel Tewaskan 400 Orang, Gencatan Senjata Hancur Berantakan
Agresi Lanjutan Hari Kedua Israel di Gaza Merenggut 20 Korban Jiwa, PBB Kecam Serangan ke Fasilitas Kemanusiaan
Serangan Drone Ukraina Hantam Pangkalan Udara Strategis Rusia, Ledakan Besar dan Kebakaran Tak Terhindarkan