ESENSI.TV, PALESTINA - Setelah beberapa minggu suasana relatif tenang, Gaza kembali diguncang serangan udara besar-besaran dari Israel pada Selasa, 18 Maret 2025.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina, serangan ini menewaskan lebih dari 400 orang.
Serangan mendadak ini menghancurkan harapan akan perpanjangan gencatan senjata yang sempat memberikan jeda bagi warga Gaza dari konflik yang berkepanjangan.
Ketegangan ini muncul setelah pembicaraan damai antara Israel dan Hamas di Doha menemui jalan buntu.
Baca Juga: Gen Z Wajib Punya! 5 Manfaat Skill Digital agar Makin Keren dan Sukses
Meskipun gencatan senjata telah berlangsung sejak Januari, kedua belah pihak saling tuduh melanggar kesepakatan.
Hamas menuding Israel telah menggagalkan upaya para mediator, termasuk Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, untuk mencapai kesepakatan damai permanen.
Namun, Hamas menahan diri untuk tidak langsung mengancam pembalasan.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa serangan ini merupakan tanggapan atas penolakan Hamas terhadap proposal perpanjangan gencatan senjata.
Baca Juga: Banjir dan Longsor Terjang Parapat, Simalungun, Tim Brimob Turun Bantu Evakuasi dan Bersihkan Lumpur
"Israel akan bertindak lebih keras melawan Hamas mulai saat ini," kata pernyataan resmi dari kantornya.
Serangan tersebut menghantam rumah-rumah, kamp pengungsian, dan fasilitas umum di berbagai wilayah Gaza, dari utara hingga selatan.
Para saksi mata melaporkan tank-tank Israel juga melepaskan tembakan dari perbatasan.
Di Gaza, ledakan besar mengguncang bangunan tempat tinggal warga saat mereka bersiap memulai sahur untuk melanjutkan ibadah puasa Ramadan.
Artikel Terkait
Harapan Baru di Tengah Konflik, Kongo dan Pemberontak M23 Siap Berunding di Angola
Klaim Sasar Pusat Komando Jihad Islam, Israel Lancarkan Serangan Udara ke Damaskus
Di Tengah Upaya Trump Perbaiki Hubungan, Ketegangan Rusia-Inggris Justru Memuncak Hingga Saling Usir Diplomat
Malam Pesta Berakhir Tragis! 59 Orang Tewas dan Ratusan Terluka Akibat Kebakaran Klub Malam di Makedonia Utara
AS Gempur Houthi di Yaman, Trump Peringatkan Iran Akan Tanggung Jawab Penuh