Pada bulan September, Densus 88 mengamankan puluhan anak dari berbagai daerah yang diduga telah menerima instruksi untuk melakukan aksi teror secara terkoordinasi.
4. Rencana Serangan di Jawa Tengah (Oktober 2025)
Satu bulan kemudian, upaya pencegahan dilakukan kembali terhadap sekelompok anak yang merencanakan serangan di wilayah Jawa Tengah.
5. Intervensi Massal Terhadap 78 Anak di 23 Provinsi (18 November 2025)
Intervensi terbesar terjadi pada November 2025, ketika aparat mengidentifikasi 78 anak yang terpapar radikalisme dan disebut siap melakukan aksi teror.
Daerah dengan jumlah anak terlibat paling banyak berada di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Baca Juga: KAI Services Buka Lowongan Daily Worker Nataru 2026, Cek Syarat dan Posisi Lengkapnya
Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Rekrutmen
Kelima tersangka teroris yang melakukan rekrutmen diketahui aktif menggunakan berbagai platform media sosial untuk menyebarkan paham radikal, mengajak komunikasi pribadi, hingga memberikan instruksi aksi.
Polri menekankan bahwa karakteristik anak-anak yang masih rentan dan mudah dipengaruhi menjadi alasan mengapa kelompok radikal memilih mereka sebagai target infiltrasi.***(LL)
Artikel Terkait
Dua Guru di Luwu Utara yang Ditetapkan Tersangka dan Dipecat karena Bantu Honorer Kini Dapat Rehabilitasi dari Prabowo
Geger! Direktur Perusahaan Merangkap Anggota DPR Diduga Tipu Jemaah Haji Khusus hingga Miliaran
Jadi Korban Bullying, Siswa SMPN 19 Tangsel Meninggal Usai Dipukul Bangku Besi
Usai Lontarkan Pernyataan Kontroversial Soal Ahli Gizi, Wakil Ketua DPR Sampaikan Klarifikasi dan Permintaan Maaf
Main Kripto Pakai Dana Desa Rp2,1 Miliar, Bendahara Kutim Resmi Ditahan