Senin, 22 Desember 2025

Jual Rubicon Demi Seragam Akpol, Ayah di Pekalongan Tertipu Rp2,6 Miliar oleh Janji Oknum Polisi

Photo Author
- Sabtu, 25 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi. Ayah di Pekalongan rugi miliaran setelah ditipu oknum polisi soal jalur khusus masuk Akpol. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Ayah di Pekalongan rugi miliaran setelah ditipu oknum polisi soal jalur khusus masuk Akpol. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, PEKALONGAN Impian seorang ayah melihat anaknya mengenakan seragam kepolisian berubah menjadi mimpi buruk yang menyakitkan.

Dwi Purwanto, pengusaha asal Pekalongan, rela menjual dua mobil mewah, Rubicon dan Mini Cooper, demi satu hal: memastikan anaknya bisa lolos masuk Akademi Kepolisian (Akpol).

Namun, pengorbanan besar itu justru berujung pada penipuan senilai Rp2,6 miliar yang melibatkan dua anggota polisi aktif.

Baca Juga: Rutinitas Malam Gen Z yang Wajib Dicoba untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Tidur Lebih Berkualitas

Awalnya, Dwi mendapat tawaran “jalur khusus” dari empat orang yang mengaku mampu meloloskan anaknya ke Akpol.

Dua di antaranya bahkan mengenakan seragam Polri, yaitu Aipda Fachrurohim dan Bripka Alexander Undi Karisma, yang disebut-sebut memiliki “koneksi dalam” di lingkungan Akpol. Dengan keyakinan dan cinta seorang ayah, Dwi percaya.

“Katanya ini kuota khusus, tinggal bayar Rp3,5 miliar. Uang itu hasil kerja keras saya. Demi anak, saya percaya. Tapi ternyata saya ditipu,” ucapnya, dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Sabtu, 25 Oktober 2025).

Demi memenuhi permintaan para pelaku, Dwi menjual Rubicon dan Mini Cooper kesayangannya serta meminjam uang dari keluarga.

Baca Juga: Liburan ke Bukit Nirwana Malang, Surga di Atas Awan dengan Pemandangan Sepuluh Gunung yang Menakjubkan

Pembayaran dilakukan bertahap, dimulai dari uang muka Rp500 juta hingga akhirnya total mencapai Rp2,6 miliar.

Namun kenyataan pahit datang ketika sang anak gagal di tahap tes kesehatan seleksi Akpol. Saat itulah Dwi mulai curiga, dan setelah menyelidiki, ia sadar telah menjadi korban tipu muslihat.

Tak tinggal diam, Dwi melapor ke Polda Jawa Tengah pada Agustus 2025. Laporan itu langsung ditindaklanjuti, dan penyidik menemukan keterlibatan dua oknum polisi bersama dua warga sipil dalam jaringan penipuan tersebut.

Dari hasil penyelidikan sementara, baru Rp600 juta dari total uang yang diserahkan korban berhasil disita kembali.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata Sederet Bunga Ini Punya Banyak Khasiat dan Aman Dikonsumsi

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: instagram @fakta.indo

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X