ESENSI.TV, JAKARTA - Di tengah upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, fakta mengejutkan muncul, dana milik pemerintah daerah (pemda) senilai Rp234 triliun justru mengendap di perbankan hingga akhir September 2025.
Kondisi ini dinilai memperlambat perputaran ekonomi di daerah dan menunjukkan lemahnya serapan anggaran di berbagai wilayah.
Menteri Keuangan Purbaya mengungkapkan bahwa rendahnya penyerapan belanja daerah menjadi penyebab utama dana tersebut tidak tersalurkan secara optimal.
“Rendahnya serapan tersebut berakibat menambah simpanan uang pemda yang menganggur di bank sampai Rp234 triliun,” ujar Purbaya dalam keterangan resminya, dikutip dari Instagram @fakta.indo pada kamis, 23 Oktober 2025.
Baca Juga: Taman Margasatwa Ragunan: Tempat Rekreasi Keluarga dan Pusat Konservasi Terbaik di Jakarta
Menurut Purbaya, sebagian besar pemerintah daerah lebih memilih menempatkan dananya di bank-bank umum nasional ketimbang di Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Praktik ini membuat likuiditas dan peredaran uang di daerah menjadi tersendat. “Daerahnya jadi kering, uangnya tidak berputar. Harusnya biarkan uang itu bekerja di daerah,” tegasnya.
Dana Menganggur, Pembangunan Terhambat
Data Bank Indonesia per 15 Oktober 2025 mencatat, total simpanan pemerintah daerah mencapai Rp254,3 triliun, terdiri atas giro Rp188,9 triliun, tabungan Rp8 triliun, dan deposito Rp57,5 triliun.
Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar dana masih disimpan dalam bentuk likuid, menunggu penyerapan anggaran yang sering kali menumpuk di akhir tahun.
Baca Juga: Dampak Negatif Bullying bagi Korban yang Sering Diabaikan tapi Menghancurkan Mental
Purbaya mengingatkan agar pemda segera mempercepat realisasi belanja, khususnya yang bersifat produktif dan berdampak langsung pada masyarakat.
“Uang daerah jangan dibiarkan mengendap di kas atau deposito. Dananya sudah ada, jangan tunggu akhir tahun. Gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi rakyat,” katanya.
DKI Jakarta dan Jawa Timur Paling Banyak Simpan Dana di Bank
Artikel Terkait
Mahfud MD Soroti Sikap KPK yang Minta Dirinya Lapor Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: Agak Aneh Ini
Kapolri Gaungkan Semangat Baru! Ojol Jadi Garda Depan Keamanan Ibu Kota
Kejagung Serahkan Rp13 Triliun Hasil Korupsi, Presiden Prabowo Berkomitmen Bangun 1.100 Desa Nelayan modern
Kabur Lewat Lubang WC, 15 Tahanan Termasuk Predator Anak di Samarinda Bobol Sel Polsek Pakai Besi Jemuran
Natalius Pigai Usulkan Korupsi Jadi Pelanggaran HAM, Netizen Ramai Beri Pujian: Ini Baru 1 Persen Kepintaran Beliau