ESENSI.TV, DEPOK - Kegiatan premanisme yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas) masih menjadi momok bagi masyarakat, termasuk di Depok.
Merespons keresahan tersebut, aparat gabungan dari Satpol PP, Polri, dan TNI menggelar operasi penertiban bertajuk Operasi Brantas Jaya 2025.
Operasi ini menargetkan sejumlah titik strategis di Kota Depok, mulai dari kawasan Jalan Margonda hingga Jatimulya, Kecamatan Cilodong.
Salah satu hasil signifikan dari operasi ini adalah pembongkaran posko milik ormas Pemuda Pancasila yang berdiri secara ilegal di kawasan Jatimulya.
Baca Juga: Jeritan di Tengah Reruntuhan, Gaza Kembali Dihantam Serangan Udara Israel, Puluhan Nyawa Melayang
Sementara di beberapa lokasi lainnya, aparat hanya melakukan pencopotan atribut seperti bendera dan spanduk yang dianggap melanggar ketertiban umum.
Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Abdul Waras, menjelaskan bahwa penertiban ini merupakan upaya nyata untuk menciptakan ruang publik yang aman dan bebas dari intimidasi.
“Kami berkomitmen menciptakan Kota Depok yang tertib, aman, dan inklusif bagi seluruh warga. Tidak boleh ada simbol ormas yang mengintimidasi atau menciptakan kesan penguasaan wilayah,” ujar Abdul Waras, dikututip pada Rabu, 21 Mei 2025.
Ia menambahkan, target dari operasi ini adalah segala bentuk premanisme yang berkedok sebagai individu atau kelompok masyarakat.
Baca Juga: Man City Mantap di Posisi Ketiga, Bournemouth Gagal Wujudkan Mimpi Eropa
Upaya ini juga dimaksudkan untuk mempertegas bahwa kekuasaan hukum berada di tangan negara, bukan pada kelompok-kelompok tertentu.
Dalam operasi ini, kesaksian warga turut menguatkan alasan penertiban.
Erika, salah satu pegawai toko optik yang berada tak jauh dari lokasi posko ormas, mengaku pernah beberapa kali didatangi oleh anggota ormas yang meminta uang.
“Jumlahnya beda-beda, tergantung siapa yang datang. Bahkan ada yang sampai minta Rp 5 juta. Kadang mereka datang saat kita lagi sibuk muat barang,” ungkap Erika.
Artikel Terkait
Aksi Joget dan Sawer DJ Hebohkan Media Sosial, Anggota DPRD Lampung Utara : Itu Uang Pribadi, Bukan dari APBD
Tak Tahan Tangisan Bayi, Pemuda di Lombok Barat Tega Lakukan Kekerasan terhadap Anaknya Sendiri
Tuai Kontroversi! KPK Usulkan Dana APBN Lebih Besar untuk Parpol demi Tekan Korupsi
Diduga Korupsi Bansos, Rumah Kades Gunung Agung Hangus Dibakar Warga
Aksi Premanisme Terulang, Warga Minta ‘Uang Keamanan’ dari Pekerja Tower BTS di Way Kanan