Senin, 22 Desember 2025

Posko Ormas Ilegal Dibongkar di Depok, Warga Akui Kerap Dipalak hingga Jutaan Rupiah

Photo Author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 10:33 WIB
Petugas gabungan membongkar posko ormas ilegal di kawasan Jatimulya, Depok. (Foto: Instagram @fakta.indo)
Petugas gabungan membongkar posko ormas ilegal di kawasan Jatimulya, Depok. (Foto: Instagram @fakta.indo)

ESENSI.TV, DEPOK - Kegiatan premanisme yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas) masih menjadi momok bagi masyarakat, termasuk di Depok. 

Merespons keresahan tersebut, aparat gabungan dari Satpol PP, Polri, dan TNI menggelar operasi penertiban bertajuk Operasi Brantas Jaya 2025. 

Operasi ini menargetkan sejumlah titik strategis di Kota Depok, mulai dari kawasan Jalan Margonda hingga Jatimulya, Kecamatan Cilodong.

Salah satu hasil signifikan dari operasi ini adalah pembongkaran posko milik ormas Pemuda Pancasila yang berdiri secara ilegal di kawasan Jatimulya. 

Baca Juga: Jeritan di Tengah Reruntuhan, Gaza Kembali Dihantam Serangan Udara Israel, Puluhan Nyawa Melayang

Sementara di beberapa lokasi lainnya, aparat hanya melakukan pencopotan atribut seperti bendera dan spanduk yang dianggap melanggar ketertiban umum.

Kapolres Metro Depok, Komisaris Besar Abdul Waras, menjelaskan bahwa penertiban ini merupakan upaya nyata untuk menciptakan ruang publik yang aman dan bebas dari intimidasi. 

“Kami berkomitmen menciptakan Kota Depok yang tertib, aman, dan inklusif bagi seluruh warga. Tidak boleh ada simbol ormas yang mengintimidasi atau menciptakan kesan penguasaan wilayah,” ujar Abdul Waras, dikututip pada Rabu, 21 Mei 2025.

Ia menambahkan, target dari operasi ini adalah segala bentuk premanisme yang berkedok sebagai individu atau kelompok masyarakat. 

Baca Juga: Man City Mantap di Posisi Ketiga, Bournemouth Gagal Wujudkan Mimpi Eropa

Upaya ini juga dimaksudkan untuk mempertegas bahwa kekuasaan hukum berada di tangan negara, bukan pada kelompok-kelompok tertentu.

Dalam operasi ini, kesaksian warga turut menguatkan alasan penertiban. 

Erika, salah satu pegawai toko optik yang berada tak jauh dari lokasi posko ormas, mengaku pernah beberapa kali didatangi oleh anggota ormas yang meminta uang. 

“Jumlahnya beda-beda, tergantung siapa yang datang. Bahkan ada yang sampai minta Rp 5 juta. Kadang mereka datang saat kita lagi sibuk muat barang,” ungkap Erika.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: instagram @fakta.indo

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X