ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Banyak orang hanya mengenal kolesterol sebagai “musuh” tubuh yang harus ditekan kadarnya.
Padahal, tanpa disadari, lemak ini justru memegang peran vital bagi otak kita.
Hubungan antara kolesterol dan fungsi otak ternyata jauh lebih kompleks dibanding sekadar istilah “baik” atau “buruk” yang sering kita dengar.
Kolesterol di dalam otak
Tahukah Anda bahwa sekitar seperempat kolesterol tubuh berada di otak? Jumlah ini bukan tanpa alasan.
Kolesterol membantu membentuk dan menjaga koneksi antar sel saraf, yang menjadi fondasi bagi kemampuan belajar, memori, hingga kecerdasan berpikir.
Baca Juga: Menelusuri Ubud Water Palace, Simbol Keharmonisan Seni, Alam, dan Spiritualitas di Pulau Dewata
Menariknya, kolesterol darah tidak bisa masuk ke otak. Artinya, otak harus memproduksi kolesterolnya sendiri agar tetap berfungsi optimal.
Jika produksi ini terganggu dan kadar kolesterol di otak terlalu rendah, hubungan antar sel saraf bisa melemah.
Akibatnya, risiko gangguan memori, kerusakan sel otak, hingga penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson dapat meningkat.
Kolesterol dalam darah dan kaitannya dengan otak
Meski berbeda jalur, kolesterol darah tetap punya dampak tidak langsung terhadap fungsi otak.
LDL atau kolesterol jahat, misalnya, terbukti berhubungan dengan penurunan kognitif dan demensia pada usia lanjut.
Baca Juga: Isu Takeover Menguat, ENIC Tegaskan Tottenham Hotspur Tidak Akan Berpindah Tangan ke Investor Baru